"Dengan adanya masa transisi TK dengan PAUD ada keselarasan dalam pembelajaran calistung, Sedangkan untuk jenjang SD di harapkan anak didik kita sudah bisa calistung. Sehingga menjadi tuntutan orang tua terhadap pihak sekolah mengharusan anaknya sudah bisa baca dan tulis serta berhitung ketika anak mereka keluar dari sekolah untuk melanjutkan ke jenjang sekolah dasar," ujar Syajaratudurry.
Menurut Syajaratudurry, kurikulum sekolah dasar terlalu sulit di cerna jika anak kita belum bisa baca, tulis, dan berhitung, sehingga banyak kendala bagi anak yang kurang menguasai calistung.
"Sebisa mungkin ketika anak peserta didik kita selesai di pendidikan sekolah PAUD bisa mengenal huruf dan angka serta sudah menguasai calistung. Sebagai bentuk kualitas dan kepercayaan org tua terhadap lembaga kita juga yang sudah menitipkan anaknya bersekolah di lembaga kita," sambungnya.
Perkembangan anakpun terdiri dari membangun pengalaman tentang dunia melalui adaptasi dan bekerja menuju tahap (konkret) Ketika ia bisa menggunakan pemikiran logis.
Selama akhir tahap ini, anak secara mental bisa merepresentasikan peristiwa dan objek (fungsi semiotic atau tanda), dan terlibat dalam permainan simbolik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H