Mohon tunggu...
Azalia A Z
Azalia A Z Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana

Nama : Azalia A. Zafira NIM : 46122120008 Mata Kuliah : Kewirausahaan I Dosen : Prof. Dr. Apollo, Ak., M.Si. PROGRAM STUDI SARJANA SARJANA PSIKOLOGI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

K13_Analisis Bisnis Our Dessert Box

4 Juni 2023   00:55 Diperbarui: 4 Juni 2023   01:09 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Usaha Our Dessert Box

Kami memiliki usaha bernama "Our Dessert Box" yang bergerak pada industri makanan. Our Dessert Box menjual makanan penutup atau dessert. Jumlah investasi awal pada bisnis ini adalah Rp.150.000.000. 

Kami mengasumsikan arus kas bersih kami pada tahun pertama hingga keenam sebagai berikut:

Tahun 1: Rp 50.000.000

Tahun 2: Rp 70.000.000

Tahun 3: Rp 90.000.000

Tahun 4: Rp.110.000.000

Tahun 5: 130.000.000

Kami akan melakukan analisis pada bisnis kami dengan lima pendekatan, yaitu:

1.     Payback Period dan Discounted PP.

2.     Net Present Value (NPV)

3.     Internal Rate of Return (IRR)

4.     Profitability Index (PI)

5.     Modified IRR (MIRR)

Dalam analisis penerimaan/penolakan calon usaha, penting untuk menggunakan berbagai metode evaluasi keuangan yang dapat membantu dalam mengambil keputusan yang tepat. Berikut adalah analisis menggunakan lima metode yang telah disebutkan:

1.     Payback Period dan Discounted PP

- Payback Period

Payback period mengacu pada waktu yang diperlukan untuk mendapatkan kembali biaya investasi. Definisi yang lebih khusus, payback period adalah lamanya waktu yang dibutuhkan sebuah proyek untuk mencapai break-even point. Break-even point adalah tingkat di mana biaya produksi sama dengan pendapatan untuk suatu produk atau layanan.

Secara umum, investasi dapat memiliki short payback period atau long payback period. Semakin pendek payback period, semakin besar kemungkinan bahwa biaya akan dilunasi atau dikembalikan dengan cepat, dan investasinya juga menjadi lebih menggiurkan. Kebalikannya, investasi dengan periode pengembalian yang lebih lama dapat dianggap kurang bermanfaat dan kecil kemungkinannya menjadi investasi yang menarik.

Berikut jumlah perkiraan penghasilan bersih bulanan kami:

Rp 50.000.000 + Rp 70.000.000 + Rp 90.000.000 + Rp 110.000.000 + Rp 130.000.000 = Rp 450.000.000

Dari perhitungan di atas, didapatkan informasi bahwa jumlah penghasilan bersih kami akan mencapai ataupun melebihi jumlah investasi awal pada tahun ketiga penjualan. 

- Discounted PP (DPP)

Untuk menghitung DPP, kami asumsikan tingkat diskonto kami sebesar 10%. Kemudian, kami akan melakukan perhitungan present value dari setiap pendapatan tahunan.

Rumus Present Value

Present Value (PV) = Cash Flow / (1 + r)^n

Kami akan menjumlahkan nilai yang didapatkan dari perhitungan PV setiap tahunnnya untuk mengetahui berapa tahun yang diperlukan hingga jumlahnya mencapai investasi awal kami. 

Rp. 45.454.545 (tahun pertama) + Rp 57.851.239 (tahun kedua) + Rp 67.618.332 (tahun ketiga) = Rp 170.924.116

Dengan perhitungan di atas, kami mengetahui bahwa jumlah PV tahunan telah mencapai atau melebihi jumlah investasi awal pada tahun ketiga. Pada tahun ketiga, total PV berjumlah Rp 170.924.116 yang mengartikan telah melebihi investasi awal sebesar Rp 150.000.000.

Dapat disimpulakan bahwa Payback Period (PP) dan Discounted Payback Period (DPP) dalam bisnis kami adalah 3 tahun. Dari hasil perhitungan, dapat dikatakan bahwa bisnis Our Dessert Box layak untuk dipertimbangkan atau diterima. Kedua analisis ini berfokus kepada aspek keuangan dalam bisnis kami. Untuk dapat melihat kelayakan bisnis secara lebih lengkap, bisnis dapat melakukan analisis-analisis lain.

2. Net Present Value (NPV)

Net present value (NPV) adalah nilai sekarang dari serangkaian arus kas yang diringkas menjadi satu angka. Net present value (NPV) adalah nilai sekarang dari semua arus kas masa depan dari suatu proyek atau investasi yang melebihi jumlah awal yang diinvestasikan. Arus kas masa depan didiskontokan pada biaya modal perusahaan, disesuaikan dengan risiko spesifik investasi. Dengan NPV, pelaku usaha dapat memutuskan apakah investasi atau proyek masuk akal.

Investasi awal kami berjumlah Rp 150.000.000. Kemudian, tingkat diskon diasumsikan sebesar 10%. Lalu, berikut aliran kas yang diasumsikan pada tahun pertama hingga tahun kelima bisnis kami:

Tahun 1: Rp 50.000.000

Tahun 2: Rp 70.000.000

Tahun 3: Rp 90.000.000

Tahun 4: Rp 110.000.000

Tahun 5: Rp 130.000.000

Perhitungan PV Tahun 1 hingga Tahun 5 dan NPV:

PV Tahun 1

PV Tahun 1 = Aliran kas tahun 1 / (1 + tingkat diskon)^1

PV Tahun 1 = Rp 50.000.000 / (1 + 0,1)^1 = Rp. 45.454.545

PV Tahun 2

PV Tahun 2 = Aliran kas tahun 2 / (1 + tingkat diskon)^2

PV Tahun 2 = Rp 70.000.000 / (1 + 0,1)^2 = Rp 57.851.239

PV Tahun 3

PV Tahun 3 = Aliran kas tahun 3 / (1 + tingkat diskon)^3

PV Tahun 3 = Rp 90.00.000.000 / (1 + 0,1)^3 = Rp 67.618.332

PV Tahun 4

PV Tahun 4 = Aliran kas tahun 4 / (1 + tingkat diskon)^4

PV tahun 4 = Rp 110.000.000 / (1 + 0,1)^4 = Rp 75.131.480

PV Tahun 5

PV Tahun 5 = Aliran kas tahun 5 / (1 + tingkat diskon)^5

PV tahun 5 = Rp 130.000.000 / (1 + 0,1)^5 = Rp 80.719.771

Jumlah PV = Rp 45.454.545 + Rp 57.851.239 + Rp 67.618.332

 + Rp 75.131.480 + Rp 80.719.771 = Rp 326.775.367

Jumlah NPV = Rp 326.775.367 - Rp 150.000.000 = Rp 176.775.367

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, NPV diketahui berjumlah Rp 176.775.367. Angka NPV yang positif tersebut menandakan bahwa bisnis menghasilkan pendapatan yang melebihi investasi awal sehingga layak untuk diterima.

3. Internal Rate of Return 

Internal Rate of Returnl (IRR) adalah tingkat pengembalian yang membuat nilai sekarang bersih dari semua arus kas (baik positif maupun negatif) sama dengan nol untuk proyek atau investasi tertentu. IRR juga dapat disebut sebagai discounted cash flow rate of return (DCFROR).

Tingkat pengembalian internal digunakan untuk mengevaluasi proyek atau investasi. IRR memperkirakan tingkat breakeven discount proyek (atau tingkat pengembalian) yang menunjukkan potensi keuntungan proyek.

IRR dapat dihitung dengan berbagai cara. Salah satu cara menghitungnya adalah dengan bantuan aplikasi Microsoft Excel. Bisnis kami telah menghitung IRR dengan Excel dan mendapatkan hasil persentasi IRR sebesar 42%. Besaran IRR yang didapatkan lebih besar dibandingkan tingkat diskon yang diharapkan sehingga bisnis ini dapat dikatakan layak diterima.

4.  Profitability Index (PI)

Indeks Profitabilitas (PI) adalah rasio nilai sekarang dari arus kas masa depan yang diharapkan dari suatu proyek dan investasi awal yang diperlukan untuk melaksanakan proyek tersebut. Ini membantu perusahaan dan investor mengukur pengembalian yang diharapkan untuk setiap dolar yang diinvestasikan ke dalam proyek atau usaha. Nama lain yang digunakan untuk indeks profitabilitas adalah rasio investasi nilai (VIR) dan rasio investasi keuntungan (PIR). PI 1 menunjukkan bahwa nilai sekarang dari investasi dasar sama dengan pengeluaran kas keluar awal dan dianggap sebagai angka terendah yang dapat diterima untuk sebuah proposal. Rasio PI kurang dari 1 berarti bahwa nilai proyek saat ini tidak akan mengembalikan investasi atau biaya awalnya. Secara teoritis, ini mengungkapkan tidak menguntungkannya investasi yang diusulkan dan menyarankan penolakan yang sama. Secara umum, semakin tinggi PI, semakin menarik investasi yang diusulkan.

Rumus Profitability Index (PI)

PI = Nilai Sekarang Arus Kas (Present Value) / Investasi Awal

Jumlah PV:  Rp 45.454.545 + Rp 57.851.239 + Rp 67.618.332 + Rp 75.131.480 + Rp 80.719.771 = Rp 326.775.367

Investasi Awal: 150.000.000

Perhitungan PI:

PI = Nilai Sekarang Arus Kas (Present Value) / Investasi Awal

PI = Rp 326.775.367 / Rp 150.000.000

PI = 2,1785

Dari pehitungan PI yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa bisnis Our Dessert Box layak diterima dikarenakan memiliki besar PI lebih dari 1.

5. Modified IRR

MIRR atau Modified Internal Rate of Return mengacu pada metrik keuangan yang digunakan untuk menilai dengan tepat nilai dan profitabilitas dari investasi atau proyek potensial. Ini memungkinkan perusahaan dan investor untuk memilih proyek atau investasi terbaik berdasarkan pengembalian yang diharapkan. Tidak seperti IRR, yang membuat investor salah paham dan akhirnya mengharapkan pengembalian yang lebih besar, MIRR memberikan penilaian yang tepat tentang ROI yang diharapkan investor

Rumus MIRR 

MIRR = ((Jumlah Arus Kas yang Diinvestasikan pada Tingkat Diskon Reinvestasi) / (Jumlah Arus Kas yang Dibiayai pada Tingkat Diskon Pendanaan))^(1 / Jumlah Tahun) - 1

MIRR = ((Rp 241.372.349 / (1 + 0,1)^5) / ( Rp 150.000.000/ (1 + 0,1)^0))^(1 / 5) - 1

= (149.873.238 / 150.000.000)^(1 / 5) - 1

= (0,99915492)^(1 / 5) - 1

= 29%

Hasil dari perhitungan MIRR menggambarkan bahwa Our Dessert Box layak untuk diterima karena memiliki nilai MIRR yang lebih besar dibandingkan tingkat diskon (10%) yang diharapkan. 

Kesimpulan

Setelah melakukan lima analisis atau menerapkan lima metode perhitungan untuk mengetahui kelayakan bisnis, dapat dikatakan bahwa bisnis Our Dessert Box layak untuk diterima. Untuk memilih metode evaluasi yang paling layak, kami mempertimbangkan beberapa hal seperti kemudahan dalam penggunaan metode serta kesesuaian dengan bisnis kami. Setelah menimbang beberapa hal, kami memilih perhitungan yang paling layak untuk bisnis kami adalah payback period dan discounted payback period karena memiliki perhitungan yang cukup sederhana. Dari hari perhitungan tersebut, kami juga dengan mudah mengetahui kapan investasi awal akan kembali. Terlepas dari itu, memungkinkan juga bagi kami untuk menggunakan, menggabungkan, atau mengeksplor metode analisis lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun