Mohon tunggu...
Novi Ahimsa Rosikha
Novi Ahimsa Rosikha Mohon Tunggu... -

simple but systematic. addict in reading novel and writing.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Episode yang Terlewat

6 April 2013   14:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:38 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Satu untuk Kania. Salam buat dia ya.” kataku sambil menyerahkan gantungan itu kepadanya. Dia diam. Entah bagaimana air mukanya, aku sulit mendeskripsikannya. Dia tertawa sambil menghembuskan nafas panjang.

“Kania bukan siapa-siapa. Kita terakhir ketemu saat aku wisuda. Tidak ada yang istimewa. Aku masih sendiri sampai sekarang.”

Gantungan kunci itu jatuh. Air mataku juga. Deras sekali. Luka empat tahun lalu yang sejatinya belum benar-benar pulih itu kini seperti terjahit, tapi sungguh ini menyakitkan. Aku seperti mendapatkan kejutan atas film yang kubuat sendiri. Aku melewatkan satu episode dari film itu yang kemudian kuterka sendiri bagaimana ceritanya. Lalu hari ini, aku ditunjukkan bahwa terkaanku atas episode yang terlewat itu salah. Bukan begitu ceritanya.

“Mama, Om. Pesawatku lebih keren nih.” Celotehan pangeran kecilku ini membuatku sadar bahwa realita sudah terjadi. Aku tidak mungkin memutar kembali episode yang terlewat itu dan kuulangi lagi endingnya. Episode yang membuatku mau menerima pinangan seorang laki-laki yang diam-diam lama mengagumiku. Cerita itu sudah kubuat endingnya. Ending yang sebenarnya bukan mauku. Tapi inilah realitasnya.

“Aku pamit, Mas Darma menunggu di gerbang depan.”

Dia tidak melihatku, entah apa yang disembunyikan dari matanya. Ia justru berjongkok lagi, memberi sebuah pesawat kertas lagi untuk Rizhar. Menepuk bahu Rizhar dengan genggamannya. “Sampai ketemu lagi, Robokop.”

“Siap Om Ultraman.”

Ia berdiri. Sedikitpun tidak menatapku. Ada yang disembunyikan di matanya. Ia melangkah cepat keluar taman. Aku tidak tahu bagaimana perasaannya. Tapi perasaanku sendiri berkecamuk. Entah bagaimana ceritanya tiba-tiba kita dipertemukan lagi. Yang jelas, inilah realitanya sekarang. Sesakit apapun, episode itu sudah terlewat.

Sekolah biru

6 Oktober 2012

21.58

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun