Mohon tunggu...
Mohammad Azaim Khotamy
Mohammad Azaim Khotamy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Aku menulis maka aku ada

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Problematika Bentuk Bumi dalam Menentukan Kiblat

6 Juni 2022   21:02 Diperbarui: 6 Juni 2022   21:10 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Samuel rowbuthem adalah pencetus teori bumi datar. Ia mendasari pendapatnya dengan kritikan, jika memang bumi itu bulat lalu mengapa kapan yang berjarak 6 mil masih bisa terlihat oleh teleskop? Pertanyaan itu seakan membuat pernyataan bahwa tidak ada istilah bumi bulat. Lalu iapun mengungkapkan bahwa ajaran bumi bulat adalah kebohongan dan rekayasanya semata.

kemudian dalam pandangan Al Quran, telah dijelaskan dalam QS. At Thoha:53 

Artinya: (Tuhan) yang telah menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu, dan menjadikan jalan-jalan di atasnya bagimu, dan yang menurunkan air (hujan) dari langit." Kemudian Kami tumbuhkan dengannya (air hujan itu) berjenis-jenis aneka macam tumbuh-tumbuhan.

Maksudnya: tafsir hasyiyatus showi ala tafsir jalalain menjelaskan bahwa kata hamparan diatas adalah kedataran bumi. Selain itu, surat Al-Baqarah ayat 22 juga memperkuat pendapat tersebut

Artinya: Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu, langit sebagai bangunan, dan menurunkan air dari langit, lalu mengeluarkan dengan air itu berbagai buah sebagai rezeki bagimu. Oleh karena itu, jangan kamu menjadikan sekutu bagi Allah. Padahal kamu mengetahui." (Surat Al-Baqarah ayat 22).

Tafsirnya: imam Jalaluddin al mahalli dan imam Jalaluddin as-suyuthi menjelaskan maksud kata hamparan diatas adalah bentangan bumi yang menghampar.

kesimpulan : Perspektif dari teori-teori bumi bulat dan datar, memiliki hal keunggulan dan kelemahan. Tapi dibalik itu, kita sebagai umat islam mempunyai hukum arah kiblat dimana itu juga tersangkut pautkan dalam problematika. Diluar konteks perdebatan diatas, seyogyanya untuk kita (umat islam) meyakini apa yang menurut kita benar selama itu tidak menyimpang dari ajaran islam.

referensi : 

  • ardianto didit, firmawan harry. 2017. Apakah "bumi datar" dapat dipandang sebagai realita?. Journal of science education and practice
  • 2. akbar reza, Mustaqim afrian riza. 2020. Problematika konsep bentuk bumi dan uapaya mencari titik temunya dalam penentuan arah kiblat.
  • 3. Syaikh ahmad bin Muhammad as- showi al-mashri khulawati al- maliki. 1175 - 1241. Hasyiyatus showi ala tafsir jalalain. Cetakan DKI bairuth.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun