Mohon tunggu...
Mohammad Azaim Khotamy
Mohammad Azaim Khotamy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Aku menulis maka aku ada

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Problematika Bentuk Bumi dalam Menentukan Kiblat

6 Juni 2022   21:02 Diperbarui: 6 Juni 2022   21:10 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Antero raya ini terdiri dari ribuan galaxy yang dalam satunya terdiri juga dari planet-planet, salah satunya bumi. Bumi yang ditempati umat manusia ini menjadi tempat berdomisilinya makhluk-makhluk seperti manusia, hewan, tumbuhan dan lain sebagainya. Seiring perkembangan zaman, bumi yang dihuni oleh umat manusia sejak zaman adam dan hawa menurut perspektif islam, dan bermula dari perovolusian monyet menurut teori darwin mengalami pengeroposan dan penuaan.

Umat islam yang memiliki ketentuan arah kiblat untuk sholat terkena imbas dari problematika bentuk bumi ini. Mengapa demikian? Iya, karena pemahaman radikal tentang bumi bulat mendorong umat islam untuk sholat tanpa arah kiblat dengan pemahama, jika arah kiblat barat dan bumi itu bulat, maka sholat menghadap ketimur tidaklah menjadi masalah. 

Bentuk bumi menjadi problematika dalam setiap individu manusia dalam menentukan arah kiblat. Ada dua teori yang berpendapat mengenai bentuk bumi, ada yang mengusung teori bentuk bumi bulat dan teori lainnya menyatakan bumi itu datar.

Teori Bumi bulat, Teori ini lebih dulu diketahui oleh ilmuwan. dalam sejarahnya, teori bumi bulat karena dilandaskan pada perputaran poros matahari serta  pergantian siang dan malam. Dalam ilmu sains, aristiteles pada (300 SM) menjadi penggagas teori ini, selain itu ia diikuti oleh phytagoras (500 SM). 

Seiring dengan perkembangan zaman, teori ini dibuktikan oleh ahli geografis yang menyatakan bahwa bulan berputar pada bumi. Selain itu, bukti sejarah yang pernah dilakukan oleh magerhaens. Ia berjalan kesatu arah dan kembali ke arah semula, hal itu dilakukan pada tahun 1522. Selain itu, ada yang membuat pernyataan bahwa jika kita berdiri ditepi pelabuhan memandangi kapal yang menuju ke arah kita, 

maka yang pertama terlihat adalah benderanya, kemudian lambat lan disusul oleh tiang bendera, hingga pada akhirnya akan terlihat kapal sepenuhnya. Hal itu dikemukakan oleh (didjosoemarno ,et,al., 1991)

kemudian dalam pandangan Al quran, telah di jelaskan dalam QS. Az Zumar:5 

 

Artinya: Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia memasukkan malam atas siang dan memasukkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah! Dialah Yang Mahamulia, Maha Pengampun.

Ayat diatas adalah salah satu pernyataan Al-Qur'an yang mendukung bentuk bumi bulat. Pada kata "ditentukan" yang dimaksud adalah poros matahari dan bulan yang mengelilingi bumi. 

Teori bumi datar, Ada pendapat lain yang menyatakan sekaligus perlawanan bagi teori bumi bulat, yakni teori bumi datar. Para ahli yang mendukung teori bumi datar mengungkapkan bahwa bentuk humi sebenarnya datar seperti piring dengan diapit kutub utara dan selatan dipinggirnya. dalam Pandangan Sains di katakan bahwa 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun