Mohon tunggu...
AyuRina Maharani
AyuRina Maharani Mohon Tunggu... Engineer -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Harusnya Aku Malu

20 Maret 2017   14:41 Diperbarui: 21 Maret 2017   00:00 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Urat-urat menggeliat disekujur tangan

Dan rambu yang telah memutih

Semakin menegaskan

Bahwa ia telah lama

Lama sekali

Mengunyah pahit getir kehidupan

Hiruk pikuk Jogja siang hari

Mungkin membuat langkahnya lelah

Dan Pak Tua  berhenti sejenak

Pada sebuah warung makan sederhana

Dengan hati-hati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun