Aku selalu terjaga, tak pernah dapat terlelap, itu karena Malam dengan pekatnya seringkali mengajakku berkelahi satu lawan satu
Ia nampak payah dengan jubah usangnya yang compang-camping
Namun masih saja berani pasang senyum buas tersungging
Dikiranya dengan tampangnya itu aku kecut nyali
Dicobanya menerkamku, melumat sendi-sendiku
Dicobanya menanamkan kawat pekat berduri pada kepalaku
Dicobanya memadamkan pelita dalam dadaku
Yang makin hari kian redup
Namun masih dapat kujaga agar apinya tetap hidup
Kami bergumul, sepanjang waktu
Malam terus begitu, datang dan datang lagi tanpa henti
Aku tak peduli, kapanpun ia datang, pasti kan kuhadapi
April 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H