Mohon tunggu...
Ayurmdn
Ayurmdn Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenal Lebih Dekat Cantiknya Krisan Cantik

4 September 2018   22:27 Diperbarui: 4 September 2018   22:47 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adapun cara budidaya bunga krisan disana dimulai dengan penyiapan benih dari indukan yang sudah disisihkan. Tanaman indukan dipotong, kemudian diberi perangsang akar dari parutan bawang merah dan fungisida.

Para petani di Desa Talun memilih membuat sendiri obat perangsang tersebut dibanding memilih obat racikan pasar yang dinilai akn lebih menambah biaya proses budidaya,  setelah proses tersebut dilanjutkan dengan proses penyemaian bibit,  bibit krisan disemai selama 10-15 hari sebelum ditanam. Selama penanaman diperlukan sinar lampu dimalam hari selama 40-50malam.

Untuk perawatanya,  bunga krisan diberi penyemprotan obat hama 2 kali setiap minggunya,  lalu ada proses perontokan daun tua kurang lebih 2 kali selama masa tanam,  untuk 2 bulan awal bunga krisan butuh disiram 2 kali sehari,  yakni diwaktu pagi dan sore hari. Setelah memasuki umur 2 bulan akhir,  penyiraman cukup diwaktu sore saja.

Untuk mendapatkan bunga krisan unggulan/krisan kelas A para petani sangat tlaten (rajin)  membersihkan rumput disekitar tanaman agar nutrisi yang diberikan untuk krisan bisa diterima secara optimal,  tidak dikuasai rumput disekitarnya.  Para petani juga tlaten(rajin)  memeriksa setiap bagian krisan tersebut,  seperti daunnya,  batang,  sampai pada kelopak bunga,  sehingga jikapun ada hama/penyakit dapat segera diatasi.

Setelah krisan berumur 4 bulan,  bunga krisan kemudian dipanen,  para petani biasanya akan memanennya di sore hari kemudian bunga krisan dibuntal koran lalu direndam di air untuk menjaga kesegaran bunga krisan sebelum dipasarkan ketika hari mulai fajar,  sekitar jam 1-5pagi(pasar pagi)

Adapun klasifikasi krisan dipasaran, biasanya akan digolongkan menjadi 2 kelompok,  A dan B.

Krisan kelompok A memiliki harga yang relative tinggi dengan kualitasnya yang sangat unggul,  yakni batang kaku,  kuat,  tinggi batang lebih dari 80cm, memiliki daun yang hijau tanpa bekas serangan hama dan memiliki kelopak yang cerah.  Sementara klasifikasi kelompok B memiliki bekas hama dan kurang baik kualitasnya yang berdampak pada nilai jual krisan tersebut. Yang biasanya hanya 50% dibanding krisan klasifikasi A.

Untuk pemasaran,  para petani dintalun menjual hasil panennya ke pasar bunga Bandungan, yang perlu diketahui pasar Bandungan tersebut termasuk pasar pusat besar untuk hasil pertanian bunga yang bahkan dari luar kotapun banyak yang mengambil/kulakan bunga di pasar Bandungan tersebut. ''Dan adapun beberapa petani yang mulai mengirim hasil panen krisannya ke luar kota seperti Jakarta,  Bandung,  dan sekitarnya'' tutur Dani,  salah satu petani muda di desa Talun tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun