Mohon tunggu...
Ayyaasya Putri
Ayyaasya Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Si suka Travelling

Don't Trust others, Believe in Yourself

Selanjutnya

Tutup

Film

Praktik Negosiasi pada Film yang Mengisahkan Hubungan Ibu dan Anak yang Tak Pernah Akur

2 November 2021   13:29 Diperbarui: 2 November 2021   13:42 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Negosiasi dalam film Me vs Mami/tangkap layar pribadi

Dalam kehidupan nyata, seorang ibu sering menjadi musuh bagi anak perempuannya. Karakter tokoh ibu digambarkan dalam film-film menjadi seorang yang kurang perhatian, bawel dan biasanya tokoh anak  perempuan digambarkan sosok yang selalu menggerutu karena sikap ibunya. Penggambaran watak tersebut sama seperti Film Me vs Mami (2016) yang di sutradarai oleh Ody C.Harahap. Jalan cerita yang ringan dan unik karena sangat dekat dengan kehidupan nyata membuat penonton dapat menikmatinya bahkan menontonnya sampai berulang kali.

Film Me vs Mami menceritakan tentang kisah antara seorang mami bernama Maudy (Cut Mini) dengan anaknya bernama Mira (Irish Bella) yang selalu bertengkar dan tidak pernah akur.  Maudy yang berprofesi sebagai celebrity chef pada sebuah acara masak di televisi membuat ia tidak memiliki waktu yang cukup dengan Mira. Kondisi tersebut mulai renggang sejak perceraian Mami Maudy dengan suaminya, dari sini lah Mira yakin bahwa perceraian tersebut disebabkan karena kesibukan maminya yang berlebihan.

Suatu hari Mira mendapat telepon dari neneknya (Uci) yang sedang sakit dan meminta Mira untuk datang menjenguknya di Padang sebagai permintaan terakhir darinya.  Namun Maudy sebagai sang maminya melarangnya berpergian sendiri.  Ia akhirnya ikut pergi bersama Mira ke Padang.

Dalam perjalanan menuju ke rumah Uci mereka tampak sama-sama memiliki ego yang tinggi sehingga timbul perdebatan. Perdebatan tersebut membuat perjalanan mereka molor hingga 3 hari yang seharusnya hanya 1 hari mereka sudah sampai di rumah Uci.

Tidak akurnya hubungan mereka menimbulkan konflik yang akan selalu ada bila tidak dicari penyelesaiannya.  Seperti yang kita tahu bahwa konflik merupakan sebuah kondisi dimana masing-masing individu memiliki ketidakcocokan kemauan ataupun tujuan yang ingin dicapai baik yang ada dalam diri individu maupun dalan hubungannya dengan orang lain. Konflik dapat diselesaikan melalui beberapa cara seperti konsultasi,  negosiasi,  mediasi dan lain-lain.

Dalam film tersebut tampak beberapa adegan dalam alur cerita menunjukkan bentuk penyelesain konflik melalui negosiasi.  Sebelum menguraikan adegan filmnya,  terlebih dahulu kita mengenal tentang negosiasi. Negosiasi merupakan sebuah proses yang terjadi antara dua pihak atau lebih yang pada mulanya memiliki pemikiran berbeda,  hingga akhirnya mencapai kesepakatan. Mira dan maminya punya pemikiran yang berbeda sehingga sering berdebat. Mira yang menganggap ibunya sok ngurusin ini itu,  tanpa pernah tau apa yang Mira mau sedangkan Maminya menganggap Maudy masih seperti anak kecil yang sulit diatur dan ia menjadi single parent membuat ia agak terlalu berlebihan segalanya dalam hal membesarkan Mira.

Ilustrasi Negosiasi dalam film Me vs Mami/tangkap layar pribadi
Ilustrasi Negosiasi dalam film Me vs Mami/tangkap layar pribadi

Bentuk Negosiasi telah diperlihatkan pada awalan film. Saat Mira dan maminya sedang berselisih pendapat,  Om Henky (Pierre Gruno) mencoba melerai mereka dengan menyuruh mereka menuliskan hal-hal yang tidak disukai, Mira menuliskan hal yang tidak disukai dari maminya begitu juga sebaliknya. Namun, ketika Om Henky membacakan satu hal yang tidak disukai Mira dari maminya yaitu Tukang Ngatur,  mereka kembali beradu argumen.  Kemudian Om Henky kembali menyuruh mereka menuliskan apa yang diinginkan dari Mira begitu juga sebaliknya.  Dalam proses negosiasi, seorang negosiator akan mengajukan permintaan seperti tawar menawar pada kedua pihak, dengan tujuan untuk mencapai titik kesepakatan sehingga menciptakan win-win solution atau kesepakatan yang saling menguntungkan.

Kemudian saat dalam perjalanannya ke rumah Uci, Maudy yang bekerja sebagai host acara masak ditelepon oleh bosnya bernama Doni (Gading Marten).  Ia meminta untuk segera kembali ke Jakarta,  namun Maudy meminta untuk balik keesokan harinya dan mereka berdua bersepakat.  Adegan tersebut juga termasuk bentuk negosiasi, karena saling mencari solusi terbaik yang bisa saling menguntungkan. Namun sayangnya keesokan harinya saat Doni menelpon kembali, Maudy sudah tidak peduli ancaman Doni yang akan menggantikannya dengan Chef Putri (Selvi Kitty).

Dalam perjalanan tersebut mobil yang dikemudikan oleh Maudy mengalami ban bocor lalu Rio (Dimas Aditya) seorang backpacker misterius yang tidak sengaja berpapasan di jalan menolong mereka.  Sebelumnya mereka telah bertemu di restoran Padang. Setelah menolong mereka, Rio juga ikut menemani petualangan mereka ke Payakumbuh.

Saat Rio mengemudikan mobil tersebut ia menabrak seekor kerbau hingga mati. Pak Nurdin (Pemilik Kerbau) tidak ingin hanya diselesaikan secara minta maaf saja tapi ada tata caranya tersendiri.  Mereka akhirnya menuju ke Rumah Jorong untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Penyelesaian masalah di Rumah Jorong/tangkap layar
Penyelesaian masalah di Rumah Jorong/tangkap layar

Sesampainya di rumah Jorong,  Pak Jorong (setingkat RW)  menanyakan kemauan dari Pak Nurdin.  Ia menginginkan mereka mengantarkan membeli kerbau ke Pasar.  Namun Maudy menolaknya dan menginginkan saat itu juga ke Pasar,  usulan tersebut ditolak Pak Nurdin. Karena Maudy diburu oleh waktu ia mengusulkan agar besok Pak Nurdin disewakan mobil dengan supirnya untuk berangkat ke pasar, namun Pak Nurdin tetap menolaknya.  

Karena tidak mendapat kesepakatan win-win solution maka Maudy menuruti kemauan Pak Nurdin dengan bermalam dirumahnya agar dapat kepasar keesokan harinya. Adegan tersebut menunjukkan bentuk proses negosiasi meskipun hasil yang didapat win-lose solution karena adanya pihak yang mengalah dalam proses tersebut.  Keterlibatan Pak Jorong  sebagai negosiator membuat suasana menjadi dingin dan tidak bersitegang.

Proses Jual beli Kerbau (Marosok)/tangkap layar
Proses Jual beli Kerbau (Marosok)/tangkap layar

Pada saat mereka membeli kerbau pun juga terjadi proses negosiasi. Setelah Pak Nurdin memilih kerbaunya tampak si penjual melakukan tawar menawar dengan tangan mereka yang ditutup dengan kain sarung. Tradisi ini dinamakan Marosok yaitu sistem jual beli yang menggunakan isyarat tangan. Maudy melihat hal itu terheran-heran dan membuka kain penutup tersebut.  

Melihat hal tersebut Pak Nurdin memberitahukan harga yang akan disepakati dengan penjual,  mendengar harganya Maudy langsung menolak dan menawar harga Rp 15 juta karena memang budget nya segitu.  Si Penjual tidak setuju dengan harga yang ditawarkan Maudy,  lalu Maudy memberi harga pas tengah-tengah yaitu Rp 17,5juta, kemudian Pak Nurdin dan penjual berunding kembali dan akhirnya kerbau sudah terbeli. Hasil yang didapat para pihak adalah win-win solution, Pak Nurdin berhasil mendapat kerbau dengan harga yang ditawarkan oleh Maudy sehingga saling menguntungkan kedua belah pihak.

Maudy menemukan Mira yang tersesat/tangkap layar
Maudy menemukan Mira yang tersesat/tangkap layar

Film ini mengajarkan banyak hal, seperti sosok ibu akan selalu ada dalam segala situasi meskipun sang ibu sedang sibuk dengan pekerjaannya. Ditunjukkan saat menuju bagian akhir film ini, Mira marah kepada ibunya yang telah manamparnya lalu ia pergi ke arah hutan. Mira tersesat hingga kakinya terluka terkena ranting saat itulah dia membaca surat ibunya yang ditemukan saat mengantar ibu hamil. Dia memahami betapa sayangnya mami kepada dirinya. Maudy setelah mencari-cari akhirnya menemukan Mira dan memeluk dengan erat.

Tidak hanya mempertontonkan hubungan ibu dan anak saja namun juga diselipkan percintaan dan komedi yang membuat penonton tidak akan merasa bosan. Peran budaya yang kuat diintegrasikan ke dalam lelucon-lelucon film ini membuat film ini mudah dicerna. Namun, akhir dari cerita yang menggantung karena tidak dijelaskan alasan mantan suami Maudy yang ternyata masih hidup. Akan tetapi, konflik-konflik yang ada di film ini telah diselesaikan dengan cara negosiasi sehingga hubungan ibu dan anak ini menjadi lebih hangat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun