Dia Adalah Anak Kita, Bukan Anak Orang Tua Kita
Jika kita mempunyai keinginan untuk menjadikan anak kita menjadi yang lebih baik dikedepannya, kita menginginkan dia pintar, bersikap baik, sesuai dengan apa yang kita inginkan, maka itu adalah tanggung jawab kita, bukan dari tanggung jawab dari orang tua kita.Â
Sedangkan yang sebenarnya tanggung jawab orang tua kita adalah mengasuh kita menjadi seorang yang diinginkannya, jika saat ini kita menjadi orang yang baik, orang yang sukses dan ternyata mereka bisa melakukannya, menjadikan kita yang saat ini.
Jadi, janganlah bebani mereka lagi untuk membuat anak kita menjadi lebih baik, karena itu adalah tugas kita saat ini, kalau hal tersebut kita lakukan dan jika kedepannya kita mendapati anak-anak kita yang nyatanya tidak sesuai dengan aharapan kita, maka jangan salahkan orang tua kita.
Anak itu seperti semen yang masih basah, yang bisa dibentuk dengan apapun bentuk yang diinginkan, ketika anak kita berada di rumah orang tua, andaikan seminggu, dan kembali lagi ke kita dan ternyata perilaku anak berubah, nah, hal tersebut bisa membuktikan bahwa anak seperti semen yang basah yang bisa di rubah bentuknya.Â
Seperti lagi, ketika mereka bermain dengan teman-temannya, dan akhirnya sikap mereka berubah lagi. Dan semakin besar anak maka semen tersebut semakin mengering, dan kita akan semakin sulit untuk membentuk kembali.
Jika kita ingin membentuk kepribadian anak kita, maka bentuklah di waktu kecil, karena jika di bentuk sejak dini maka kita seperti membentuk sebuah pondasi, jika sejak awal pondasi yang kita bentuk bagus, maka selanjutnya akan demikian akan lebih mudah dibentuk lagi.Â
Maka dari itu, rawatlah anak dengan tanganmu sendiri, dengan keinginan dan harapan yang baik, yang nantinya akan menjadikan anak kita menjadi anak yang lebih baik lagi kepribadiannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H