Bolehkah kita sebagai orang tua untuk menitipkan anak- anak kita untuk di asuh orang tua kita?
Jawabannya adalah pertimbangkan terlebih dahulu atau pikir- pikir dahulu sebelum melakukannya, dan sebaiknya dalam melakukan pengasuhan lebih baik dilakukan oleh kita sendiri, kenapa?
Mereka Sudah Tua
Orang tua kita sudah berumur, mereka tidak seperti dulu lagi yang masih muda, yang masih kuat enatah itu dalam hal tenaga atau pikiran, yang intinya mereka sudah berbeda dari dulu, sehingga kita sebagai anaknya tentu saja merasa kasihan jika di tambah beban dengan mengasuh dan merawat anak- anak kita.
Bayangkan saja, kita sendiri jika merawat anak- anak kita tentu saja merasa capek fisik maupun psikis, dan itu tidak bisa di pungkirin lagi, dan jika hal tersebut di pindah alihkan kepada orang tua kita, apa yang akan terjadi?Â
Pastinya mereka akan terbebani karena juga dalam menjaga anak itu tidaklah mudah, perlu kesigapan baik itu fisik ataupun fikiran dan tentunya tenaga orang tua kita akan semakin terkuras.
Mereka Cenderung Memanjakan
Sebagai kakek atau nenek dari anak- anak kita tentunya mereka selalu ada feeling untuk berusaha membahagiakan cucunya, atau bisa dikatakan mereka selalu tak lepas dengan yang namanya "memanjakan".Â
Sekalipun ada nilai baik yang didapat buah hati saat diasuh oleh kakek dan neneknya, biasanya beberapa anak menjadi lebih cengeng dan manja. Hal ini dikarenakan anak-anak seringkali dibela oleh nenek dan kakeknya ketika sedang bertengkar atau bermasalah dengan orang tuannya.
Terutama jika anak tersebut menjadi cucu pertama, kakek dan nenek biasanya memberikan apa yang mereka mau dan bersikap ekstra sabar dan mendengarkan apa saja yang cucunya katakan.Â
Sehingga sikap inilah yang membentuk anak menjadi manja dan lebih cengeng atau lebih rengek dari biasanya. Selain itu nenek dan kakek biasanya jarang memarahi cucunya.
Dia Adalah Anak Kita, Bukan Anak Orang Tua Kita
Jika kita mempunyai keinginan untuk menjadikan anak kita menjadi yang lebih baik dikedepannya, kita menginginkan dia pintar, bersikap baik, sesuai dengan apa yang kita inginkan, maka itu adalah tanggung jawab kita, bukan dari tanggung jawab dari orang tua kita.Â
Sedangkan yang sebenarnya tanggung jawab orang tua kita adalah mengasuh kita menjadi seorang yang diinginkannya, jika saat ini kita menjadi orang yang baik, orang yang sukses dan ternyata mereka bisa melakukannya, menjadikan kita yang saat ini.
Jadi, janganlah bebani mereka lagi untuk membuat anak kita menjadi lebih baik, karena itu adalah tugas kita saat ini, kalau hal tersebut kita lakukan dan jika kedepannya kita mendapati anak-anak kita yang nyatanya tidak sesuai dengan aharapan kita, maka jangan salahkan orang tua kita.
Anak itu seperti semen yang masih basah, yang bisa dibentuk dengan apapun bentuk yang diinginkan, ketika anak kita berada di rumah orang tua, andaikan seminggu, dan kembali lagi ke kita dan ternyata perilaku anak berubah, nah, hal tersebut bisa membuktikan bahwa anak seperti semen yang basah yang bisa di rubah bentuknya.Â
Seperti lagi, ketika mereka bermain dengan teman-temannya, dan akhirnya sikap mereka berubah lagi. Dan semakin besar anak maka semen tersebut semakin mengering, dan kita akan semakin sulit untuk membentuk kembali.
Jika kita ingin membentuk kepribadian anak kita, maka bentuklah di waktu kecil, karena jika di bentuk sejak dini maka kita seperti membentuk sebuah pondasi, jika sejak awal pondasi yang kita bentuk bagus, maka selanjutnya akan demikian akan lebih mudah dibentuk lagi.Â
Maka dari itu, rawatlah anak dengan tanganmu sendiri, dengan keinginan dan harapan yang baik, yang nantinya akan menjadikan anak kita menjadi anak yang lebih baik lagi kepribadiannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI