Oleh: Ayu Tri Wahyuni, Dinda Nirwana Pramata Bunda, Indra Setiawan
Perkembangan teknologi memang akan selalu pesat dalam era globalisasi seperti sekarang ini. Keadaan demikian tidak bisa kita hindari sebagai seorang pendidik. Kebutuhan akan literasi teknologi pun menjadi semakin mendesak. Bukan berarti kita harus menolak untuk merespon keadaan ini, melainkan kita harus kreatif dan inovatif dalam menggunakan teknologi agar pembelajaran pun tidak lagi monoton dan hanya mempertahankan kebiasaan mengajar secara tradisional. Sebagai seorang guru sekolah dasar, tentu kita harus menyadari bahwa teknologi bukan hanya alat bantu, tetapi juga jembatan untuk menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna, interaktif, dan relevan.Â
Perkembangan teknologi ini tentu berpengaruh terhadap dunia pendidikan. Dengan adanya perkembangan teknologi, proses pendidikan bisa memanfaatkan pembelajaran yang berbasis digital. Pembelajaran berbasis digital (digital based learning) ini merujuk pada pendekatan pendidikan yang memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan proses belajar mengajar. Pembelajaran berbasis digital berpotensi meningkatkan kualitas pada pembelajaran di jenjang Pendidikan Dasar. Pemahaman yang mendalam tentang implikasi, tantangan, dan solusi yang relevan, penerapan teknologi dalam pembelajaran memiliki dampak yang signifikan pada masa depan pendidikan dan dapat memberikan pembelajaran yang bermakna bagi siswa.
Tantangan Penggunaan Teknologi dalam PembelajaranÂ
Dalam mengimplementasikan pembelajaran berbasis digital ini tentu tidak selamanya mudah. Beberapa tantangan yang harus dihadapi ketika akan mengimplementasikan teknologi digital dalam pembelajaran, yakni sebagai berikut:Â
1. Akses TeknologiÂ
Tidak semua siswa memiliki akses setara terhadap perangkat teknologi seperti handphone, komputer, tablet atau koneksi internet yang baik dan stabil. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan ekonomi dan letak geografis siswa. Siswa yang berada di daerah perkotaan cenderung lebih mudah mengikuti kegiatan pembelajaran berbasis digital karena akses teknologi dan infrastruktur yang menunjang, namun siswa di pedesaan biasanya cenderung kesulitan untuk mengikuti pembelajaran berbasis digital karena infrastruktur dan koneksi yang kurang memadai.
2. Kesiapan Guru
Penerapan teknologi digital ini memerlukan keterampilan baru bagi guru. Namun, masih banyak guru yang kesulitan dalam mengintegrasikan penggunaan teknologi dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya pelatihan ataupun kurangnya infrastruktur yang tersedia di sekolah.
3. Isu Keamanan dan Privasi
Penggunaan platform digital juga membawa tantangan terkait keamanan data dan perlindungan privasi bagi penggunanya. Informasi data yang tersimpan di perangkat digital rentan terhadap serangan siber atau penyalahgunaan, untuk itu guru harus memberikan edukasi cara menjaga data informasi di perangkat digital agar tetap aman dan terjaga privasinya.
4. Ketergantungan Teknologi
Selain mempermudah dan membantu kegiatan pembelajaran, penggunaan teknologi pun menimbulkan ketergantungan pada siswa yang dapat mempengaruhi perkembangan sosial-emosional siswa. Penggunaan teknologi digital yang terus-menerus juga akan memicu kelelahan digital yang mampu mempengaruhi kesehatan fisik dan mental siswa. Oleh karena itu, guru harus seimbang dalam memberikan pembelajaran berbasis digital dan pembelajaran secara langsung (tatap muka).
Alternatif Tindakan
Untuk mengatasi tantangan di atas dan memastikan pembelajaran berbasis digital berjalan dengan optimal, langkah-langkah berikut dapat dilakukan:
Peningkatan Infrastruktur
Sekolah dan pemerintah perlu bekerja sama untuk menyediakan akses internet yang merata serta perangkat teknologi yang memadai, terutama untuk siswa di daerah pedesaan.Pelatihan Guru
Mengadakan pelatihan rutin bagi guru untuk meningkatkan keterampilan teknologi mereka. Pelatihan ini mencakup penggunaan perangkat lunak pendidikan, pengelolaan kelas digital, dan pembuatan materi pembelajaran interaktif.Edukasi Keamanan Digital
Memberikan pemahaman kepada siswa dan guru mengenai keamanan digital, seperti cara melindungi data pribadi, menghindari ancaman siber, dan menggunakan teknologi secara aman.Pembelajaran yang Seimbang
Menciptakan kombinasi antara pembelajaran digital dan tatap muka untuk memastikan siswa tetap mengembangkan keterampilan sosial, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis.
Refleksi
Implementasi pembelajaran berbasis digital tidak hanya tentang memanfaatkan teknologi, tetapi juga tentang bagaimana teknologi dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara holistik. Sebagai guru, kita harus terus belajar, beradaptasi, dan berinovasi agar dapat memberikan pengalaman belajar terbaik bagi siswa. Setelah guru mengimplementasikan pembelajaran berbasis digital, penting untuk merenungkan sejauh  mana siswa mendapatkan manfaat. Apakah siswa menjadi lebih antusias dalam belajar? Apakah mereka mampu memahami materi dengan baik? Jika ada siswa yang mengalami kesulitan, maka perlu dicari solusi, misalnya dengan memberikan bimbingan tambahan atau alternatif pembelajaran.
Di sisi lain, penting juga untuk memantau dampak penggunaan teknologi terhadap perkembangan sosial-emosional siswa. Apakah teknologi digunakan secara bijak, atau justru menimbulkan ketergantungan? Refleksi ini dapat membantu guru menyeimbangkan penggunaan teknologi dengan aktivitas belajar lainnya yang lebih berbasis interaksi sosial.
Peran guru sebagai fasilitator juga harus terus melakukan introspeksi terhadap kesiapan dan kemampuan diri dalam mengintegrasikan teknologi, apakah materi pembelajaran yang disusun sudah relevan dan menarik, apakah metode yang digunakan dapat memfasilitasi siswa dengan berbagai tingkat kemampuan, dan masih banyak lagi.
Pembelajaran berbasis teknologi dalam hal ini memiliki dampak jangka  panjang sehingga siswa tidak hanya mampu memahami materi, tetapi juga memiliki keterampilan yang relevan untuk masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H