3. Tahapan Revisi
Sebelum melakukan publikasi kita harus melakukan revisi terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada kesalahan terhadap karya ilmiah. Dalam proses revisi kita harus memperhatikan makna teks yang akan dirubah lalu memperhatikan konteks umum yang tidak mengandung makna.
4. Tahapan penyuntingan
Setelah direvisi lalu tahapan selanjutnya yaitu proses penyuntingan yaitu kita memeriksa kembali keseluruhan teks agar tidak terjadi kesalahan penulisannya. Diantaranya penyuntingan yaitu : memerharikan ejaan, tatabahasa, kebenaran fakta, legalitas, konsistensi, dan gaya penulisan.
Dengan menulis mahasiswa memperoleh pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa tersebut kedepannya, tanpa mempunyai keterampilan menulis yang tidak memadai, pengetahuan apapun yang didapat akan sia-sia. Sebab keterampilan menulis wajib di ajarkan kepada anak dari sejak kecil agar meningkatkan daya tumbuh kembang dalam meningkatkan daya nalar, kehidupan sosial dan emosionalnya. Kemampuan menulis akan membaik jika rajin menulis, salah satunya menulis karya ilmiah karna dengan terbiasa dengan kaidah penulisan karya ilmiah akan membuat kita tidak kesulitan lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H