Sesampainya di puncak menara hiro itu, Pak Mahmud berhasil melihat Hilal.Â
Tak lama kemudian Pak Mahmud meninggal dunia.Â
Di akhir cerita sang kakak memberikan paspor yang bertuliskan namanya 'Hilal Hanafi Mahmud'.Â
Meski secara komersial film ini kalah bersaing, namun dari segi cerita, akting pemain, sinematografi dan chemistry antara ayah dan anak secara keseluruhan indah dan mampu menghangatkan hati yang rindu sosok ayah. Kadang kala sebagai anak banyak berbeda pandangan dan akhirnya memicu perdebatan- perdebatan sengit. Namun, rasa cinta dan kasih sayang ayah dan anak tak akan pernah bisa luntur hanya karena perbedaan itu.Â
Sejatinya setiap manusia terlahir memiliki takdirnya masing-masing. Ketika sang anak dewasa sering kali dalam menentukan jalan hidupnya tak searah dengan orang tua.Â
Namun yang akan selalu di pastikan oleh semua orang tua di dunia ini adalah agar sang anak tetap berjalan di jalan yang benar tak melenceng dari ajaran agama dan moral yang berlaku.Â
Pesan moral lainnya adalah pentingnya menghargai perbedaan, serta pentingnya menyeimbangkan Hablum Minallah dan Hablum Minannas.Â
Sebuah penghormatan bagi almarhum Deddy Sutomo, yang kala itu sepanjang karirnya di dunia film akhirnya mendapatkan piala citra sebagai pemeran utama pria terbaik melalui film ini.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H