Mohon tunggu...
Ayu SittaDamayanti
Ayu SittaDamayanti Mohon Tunggu... Lainnya - Ingin jadi manusia baik

_Berbagi Memori dalam Tulisan _

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menemukan Kehangatan Perbedaan dalam Film Mencari Hilal

6 April 2023   00:23 Diperbarui: 6 April 2023   00:25 1966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesampainya di puncak menara hiro itu, Pak Mahmud berhasil melihat Hilal. 

Tak lama kemudian Pak Mahmud meninggal dunia. 

Di akhir cerita sang kakak memberikan paspor yang bertuliskan namanya 'Hilal Hanafi Mahmud'. 

Meski secara komersial film ini kalah bersaing, namun dari segi cerita, akting pemain, sinematografi dan chemistry antara ayah dan anak secara keseluruhan indah dan mampu menghangatkan hati yang rindu sosok ayah. Kadang kala sebagai anak banyak berbeda pandangan dan akhirnya memicu perdebatan- perdebatan sengit. Namun, rasa cinta dan kasih sayang ayah dan anak tak akan pernah bisa luntur hanya karena perbedaan itu. 

Sejatinya setiap manusia terlahir memiliki takdirnya masing-masing. Ketika sang anak dewasa sering kali dalam menentukan jalan hidupnya tak searah dengan orang tua. 

Namun yang akan selalu di pastikan oleh semua orang tua di dunia ini adalah agar sang anak tetap berjalan di jalan yang benar tak melenceng dari ajaran agama dan moral yang berlaku. 

Pesan moral lainnya adalah pentingnya menghargai perbedaan, serta pentingnya menyeimbangkan Hablum Minallah dan Hablum Minannas. 

Sebuah penghormatan bagi almarhum Deddy Sutomo, yang kala itu sepanjang karirnya di dunia film akhirnya mendapatkan piala citra sebagai pemeran utama pria terbaik melalui film ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun