Mohon tunggu...
Ayu Shella
Ayu Shella Mohon Tunggu... Penulis - Udah sembuh belum, Yu? Belum, gilaku makin menjadi.

saleum dari Aceh! Karya sastra dan segala yang berhubungan dengannya. Bahasa dan segala aspeknya. Adat budaya dan segala kerumitannya. Tiga hal ini merupakan kegiatan yang paling saya sukai.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bukan Tamu Undangan

23 Oktober 2021   12:33 Diperbarui: 23 Oktober 2021   12:43 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

"ana pikir El akan datang jadi aku udah bahagia banget pengen datang juga pengen ketemu El lagi tapi aku langsung syok saat tau kebenarannya dari Nindi"

Aku tidak tau harus membalas apa? Hampir semua teman seangkatanku tau kisahku dan Yoga. Bahkan aku tau acara akad nikah Yoga dari postingan mereka.

"emang si Yoga tu ya, ish kesal kali ana. Mau mamki takut dosa. Pokoknya habis ini kamu juga gak boleh kalah El. Nikah aja sama orang yang lebih baik dari dia. Kamu gak kekurang apapun hanya saja kamu bodoh mau menunggu lelaki macam dia"

"aku gak cantik mungkin makanya ditinggal nikah" ucapku sambil tersenyum pahit.

"ingatkan kata-kata ana dulu 'kita bukan cewek cantik tapi kita cewek menarik' pokoknya kamu harus bisa lebih bahagia dari pada dia" ucap Fitri dengan menggebunya.

"Fit, masa depan gak ada yang bisa tebak. Aku tidak tau siapa jodohku atau mungkin aku tidak akan menikah"

"hai, jangan pasrah gitu, ana yakin El akan dapat lelaki yang lebih baik dari pada si Yoga itu"

Aku kembali tersenyum.

Fitri salah satu sahabatku dari SMA. Dia sangat dekat denganku. Dia sudah menikah dan punya anak. Dia wanita yang baik, Akhas sangat beruntung mendapatkan istri seperti sahabatku ini.

Aku dan Fitri sangat bertolak belakan dari segi penampilan. Dia bertubuh pendek sedangkan aku tinggi. Ia berambut kritig sedangkan aku lurus. Ia berkulit putih aku berkulit hitam. Ia memiliki hidung yang yang kecil sedangkan hidungku mancung. Ia memiliki bulu mata tipis sedangkan aku beralis tebal dan hitam. Banyaknya perbedaan kami tidak membuat kami saling minder.

Bagi dan Fitri semua sudah ciptakan sempurna oleh pencipta jadi sekarang tugas kita syukuri apapun pemberiannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun