Mohon tunggu...
Ayu Rida
Ayu Rida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Akutansi UNPAM

saya memiliki hobi membaca novel serta menulis puisi. menurut saya membaca novel memberikan ketenangan kepada diri saya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Konsep dan Penerapan Motivasi

12 Juni 2023   14:13 Diperbarui: 12 Juni 2023   14:17 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Asal kata motivasi adalah dari bahasa Latin yaitu "movore", yang artinya adalah gerak atau dorongan untuk bergerak. Sementara itu, dalam bahasa Inggris, motivasi dikenal dengan sebutan "motive" yang artinya daya gerak atau alasan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian motivasi adalah hasrat atau dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.

Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Bagi kamu yang sedang tidak bersemangat ataupun sedang bersedih, kata motivasi mungkin saja bisa membuatmu kembali bangkit.

Elemen kunci yang terdapat didalam motivasi yakni :

  • Intensitas (intensity)

berfokus kepada seberapa besar atau karena usaha seseorang untuk mencoba mencapai sesuatu yang diinginkan  dalam hidupnya.

  • Arahan (direction)

Usaha yang sudah ada dan sudah dilakukan, diarahkan ke suatu tujuan yang ingi dicapai, misalnya tujuan organisasi yang ingin dicapai yaknibermanfaat bagi lingkungan sekitar maka arahan menjadi elemen pendukung dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

  • Kegigihan (persistence)

Elemen ini, fokus kepada seberapa lama seseorang dapat mempertahankan upaya atau usahanya. Dengan kegigihan maha diharapkan usaha yang sedang dilaksanakan akan sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan.

Motivasi merupakan hal yang sangat mudah dijumpai dalam organisasi, terutama berkenaan dengan orang-orang yang ada didalamnya. Hal ini terkait dengan salah satu fungsi dari manajemen, POMCE (planning, organizing, motivating, controling and evaluating). Pemotivasian adalah pekerjaan manajemen yang sederhana, namun rumit dalam pelaksanaannya. Dikatakan sederhana karena sebagai seorang pimpinan hanya perlu mengetahui apa saja yang dibutuhkan oleh anggotanyanya. Dikatakan rumit karena upaya pencarian terhadap apa yang dibutuhkan oleh anggota tidaklah mudah dikarenakan adanya perbedaan kebutuhan individu didalamnya.

1.Teori awal tentang motivasi

Banyak teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli yang dimaksudkan untuk memberikan uraian yang menuju pada apa sebenarnya manusia dan manusia akan dapat menjadi seperti apa. Landy dan Becker membuat pengelompokan pendekatan teori motivasi ini menjadi 5 kategori yaitu teori kebutuhan,teori penguatan, teori keadilan, teori harapan, teori penetapan sasaran.

2.Teori Motivasi Abraham Maslow (1943-1970)

Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting.

3.Teori Motivasi Herzberg (1966)

Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktor higiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik). Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik), sedangkan faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb (faktor intrinsik).

4.Teori Motivasi Vroom (1964)

Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation menjelaskan mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan. Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga komponen, yaitu:

5.Teori Motivasi Clayton Alderfer (teori ERG)

Clayton Alderfer mengetengahkan teori motivasi ERG yang didasarkan pada kebutuhan manusia akan keberadaan (exsistence), hubungan (relatedness), dan pertumbuhan (growth). Di dalam organisasi, kebutuhan ini mencakup upah, situasi kerja, jaminan sosial, dan lain sebagainya. Kebutuhan akan keterkaitan dengan orang lain meliputi semua kebutuhan yang berkaitan dengan kepuasan hubungan antar pribadi. Sedangkan kebutuhan akan perkembangan diri meliputi kebutuhan akan pengembangan potensi seorang individu.

Penerapan Motivasi dalam Organisasi :

1. Motivasi prestasi, adalah dorongan dalam diri individu untuk mengatasi segala segala tantangan dan hambatan dalam upaya mencapai tujuan.

2. Motivasi Afiliasi, adalah dorongan untuk berhubungan dengan orang-orang atas dasar sosial.

3. Motivasi Kompetensi, adalah dorongan untuk mencapai keunggulan kerja, meningkatkan keterampilan pemecahan masalah, dan berusaha keras untuk inovatif.

4. Motivasi Kekuasaan, adalah dorongan untuk mempengaruhi orang-orang, mengubah situasi dan cenderung bertingkah laku otoriter.

5. Motivasi dan Kinerja, upaya motivasi bisa dilakukan melalui upaya-upaya mengontrol, menilai lalu memotivasi diri sendiri.

Kesimpulannya  motivasi adalah keadaan atau kondisi yang mendorong atau memotivasi seseorang untuk melakukan sesuatu atau terlibat dalam suatu kegiatan sehingga dia dapat mencapai suatu tujuan. Semua staf dan karyawan sangat membutuhkan motivasi dari diri mereka sendiri dan orang lain, sehingga sangat penting untuk melakukan percakapan motivasi di dalam organisasi Anda. Karena ketika seseorang termotivasi dan termotivasi, itu meningkatkan kinerjanya dan mempercepat proses penyelesaian tugasnya di tempat kerja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun