Tanpa basa-basi Biru langsung ke tempat dan ternyata sudah ramai dilihat warga, padahal ini masih tengah malam. Akhirnya, biru langsung memotretnya, dan mengunggah di twitter dengan menggunakan hastag #savelautdariplastik. Tagar tersebut naik dengan cepat. Melihat kondisi ikan paus yang terlilit sampah plastik tersebut, membuat banyak orang menangis termasuk Biru.Â
Esok paginya...
Biru dan beberapa temannya yang bolos sekolah hari itu sudah benar-benar muak. Banyak wisatawan yang meilhat proses pengambilan sampah plastik tersebut dari mayat paus dan memotretnya. Keadaan emosi Biru tak terkendali, ia berteriak kepada wisatawan yang sedang melihat kejadian itu dan ketika ada kamera tv nasional yang sedang mengambil video paus tersebut. Biru berteriak "Lihat! Kemarin dua penyu pak Mail mati! Satu penyu mati, saya menemukannya di pojok pantai, terdapat sedotan plastik di dalam mulutnya! dan sekarang paus besar ini! kalian semua lebih buruk dari monster!. Ucapan Biru yang suaranya terdengar oleh suara televisi nasional dan menjadi heboh, ekspresi marah dan juga tangisnya tertangkap kamera orang lain dan juga ramai di semua media sosial. Ayah biru, langsung menarik Biru, dan membawanya pergi beserta ibunya. Untuk mencari tempat aman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H