Mohon tunggu...
Ayunin Meida Nuril Ami
Ayunin Meida Nuril Ami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNIKAMA

Mahasiswa UNIKAMA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Pementasan Teater Drama Berjudul "Suara-Suara" Karya N Riantiarno dengan Menggunakan Kajian Stilistika

2 Januari 2023   22:07 Diperbarui: 2 Januari 2023   22:11 4408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis : A'yunin Meida Nuril Ami

Mahasiswa UNIKAMA_NIM.210402080006

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Dalam artikel yang saya buat kali ini, pasti teman-teman pembaca sudah tahu kan kita mau membahas apa?. Pastinya sudah tahu karena di judul sudah tertera kan, kalau dalam artikel ini saya akan menganalisis sebuah karya dari seorang sastrawan indonesia yang cukup terkenal yaitu Norbertus Riantiarno atau biasa disebut dengan N Riantiarno. Dia bukan hanya seorang sastrawan tapi dia juga seorang aktor, penulis, sutradara, dan wartawan. Tidak hanya itu saja N Riantiarno ini adalah seorang pendiri sebuah kelompok seni teater yang di mana kelompok seni teater itu memiliki reputasi yang cukup bagus di Kancah perteateran Indonesia. Perkumpulan kelompok seni teater itu bernama Teater Koma.

Di Youtube Teater Koma banyak sekali karya-karya N Riyantiarno yang telah dipentaskan dan sudah di-upload. Salah satu karya N Riantiarno yang telah dipentaskan dan sudah di-upload di YouTubenya yaitu yang berjudul "Suara-Suara". Di mana judul teater drama ini adalah satu dari banyaknya Karya dari N Riantiarno yang saya pilih untuk dianalisis

Tidak hanya Karya N Riantiarno saja yang telah dipentaskan Dan diupload di YouTube Teater Koma, tetapi juga ada karya-karya sastrawan lain yang tidak jauh bagus dari karya N Riantiarno yang bisa langsung kalian saksikan di kanal Youtubenya.

Menurut judul artikel yang tertera, di sini saya akan menganalisis teater drama ini dengan menggunakan kajian stilistika. Sebelum lanjut untuk menganalisisnya, Saya akan memaparkan Apa itu yang dimaksud sebuah kajian stilistika? Karena jika teman-teman pembaca belum tahu apa itu yang dimaksud sebuah kajian stilistika maka teman-teman pembaca akan mengalami kesulitan untuk memahami analisis yang saya tulis dalam artikel kali ini.

Stilistika adalah ilmu yang mempelajari tentang penggunaan gaya bahasa atau bisa disebut sebagai teknik serta bentuk gaya bahasa seseorang dalam memaparkan gagasan sesuai dengan ide dan norma yang digunakan sebagai ciri pribadi pemakainya.

Menurut Abrams kajian stilistika ini merupakan proses menganalisis karya sastra dengan mengkaji unsur-unsur bahasa sebagai medium karya sastra yang digunakan sastrawan agar terlihat sebagaimana perlakuan sastrawan tersebut terhadap bahasa dalam menuangkan gagasannya.

Menurut buku yang berjudul teori kesusastraan Karya Reni welek dan Austin Warren, langkah pertama yang lazim diambil dalam analisis stilistika adalah mengamati deviasi deviasi seperti Pengulangan bunyi, susunan kata, susunan hierarki klausa yang semuanya mempunyai fungsi estetis seperti penekanan, atau membuat kejelasan atau justru kebalikannya: usaha estetis untuk mengaburkan dan membuat makna menjadi tidak jelas.

Berikut rincian analisisnya :

Judul drama : Suara-Suara

Pengarang cerita : N Riantiarno

Sutradara : Budi Ros

Diterbitkan oleh : Teater Koma

Jumlah tokoh pemain : 3 orang

Heru Naim(Tokoh utama)

Hamidah Wongso (Istri Heru)

Sarindah (Pemilik suara misterius)

Karakter tokoh :

Heru Naim (Playboy dimasa lalu, setia terhadap istrinya)

Hamidah Wongso (Penyayang, perhatian, lemah lembut)

Sarindah (Tegas)

Berikut link vidio Youtube teater drama "Suara-Suara" yang bisa langsung teman-teman pembaca akses

https://youtu.be/6sLqK_JnbdU

Drama hasil karya dari N Riantiarno ini menceritakan sebuah kehidupan rumah tangga sebuah pasangan suami istri yang di mana si suami memiliki masa lalu yang cukup kelam dan setelah bertahun-tahun mereka menikah suaminya tidak jujur kepada istrinya bahwa si suami memiliki masa lalu yang tidak baik. Di mana suatu ketika pria yang saat itu sedang di rumah sendirian dia mendengar sebuah suara-suara yang mengancam nyawanya. Suara-suara yang didengar oleh pria itu terdengar sangat keras dan seolah-olah pria itu sedang ditekan oleh seseorang tentang masa lalu yang ada pada pria itu, ia merasa selalu dihantui dan merasa ketakutan ketika ia sedang sendirian di rumahnya

Alur Cerita

Alur cerita adalah sebuah jaringan peristiwa atau urutan peristiwa dalam karya sastra untuk mencapai efek tertentu. Alur cerita ini biasanya menunjukkan peristiwa-peristiwa dalam sebuah cerita, di mana semuanya saling berkaitan dan tidak bisa berdiri sendiri alur cerita ini biasanya disebut dengan plot.

Alur yang digunakan dalam pementasan drama "Suara-Suara" ini menggunakan alur campuran, karena dalam cerita ini dimulai dengan menceritakan kejadian masa lalu yang dialami oleh Heru, bahwa pada masa lalunya Heru pernah menjadi seorang Playboy dengan memacari banyak gadis dan selalu menyakiti hati para gadis yang telah dipacarinya itu dan saat Heru menikah dengan Hamidah dia tidak pernah bercerita atau jujur kepada qistrinya bahwa dia memiliki masa lalu yang kelam sebelum menikahi Hamidah.

Gaya bahasa, Nada dan Suasana

Gaya bahasa yang diterapkan pada pementasan drama tersebut menggunakan bahasa yang cukup sopan dan baku, sehingga saat pementasan drama itu berlangsung, penonton akan lebih memahami dan akan cepat menangkap alur cerita yang ada pada drama tersebut

Makna Leksikal

Makna Leksikal makna yang didasarkan pada kata yang sesungguhnya (makna sebenarnya), dan memiliki sifat tetap yang berarti tidak berhubungan dengan konteks kalimatnya, berikut contoh yang saya ambil dari dialog teater drama "Suara-Suara" :

  • "Di kantor  aku merasa jantung tidak berdenyut lagi dan sakit dikakiku itu kadang di kaki kanan atau kaki kiri tapi yang lebih sering kaki kiri"

Makna Gramatikal

Makna gramatikal adalah makna yang ada disebabkan adanya aktivitas gramatikal berupa reduplikasi, modifikasi, afiksasi atau transformasi wujud kata seperti read berubah menjadi reading. Berikut contoh yang saya ambil dari dialog percakapan teater drama "Suara-Suara" :

  • "Suara suara itu terdengar dari mulai perlahan sampai kemudian sangatlah keras, ia mendesak desak ditelinga"
  • "Suara-suara itu tidak hanya satu, kadang lebih dari satu seperti chorus yang keluar dari mulut banyak orang"

Kesimpulan

Analisis yang dapat diambil pada pementasan drama "Suara-Suara" yaitu kita dapat menambah wawasan baru mengenai bentuk-bentuk pementasan drama dan penggunaan gaya bahasa serta makna-makna yang ada dalam pementasan teater drama tersebut. Pada drama ini, menunjukkan sebuah pesan bahwa sebuah kehidupan berumah tangga harus saling jujur dan percaya, jika ada salah satu pihak yang tidak bisa jujur akan masa lalunya kepada pihak yang lain maka bisa jai keluarga itu akan hancur dan tidak bahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun