Ekplorasi jenis-jenis dasar yang mengaitkan ke dalam morfologi linguistik yang menghasilkan kesimpulan yang objektif, tetapi perlu kita tanyakan bahwa ketiga jenis ini apakah mempunyai kedudukan yang baku?
Kecanggungan teori seperti ini memang kenyataan bahwa dalam zaman sekarang mempunyai dasar berbeda dari epik, penyampaian secara lisan di depan publik yang dilakukan oleh Aristoteles dan masyarakat Yunani merupakan ciri epik.
Jika kita mencoba menyelesaikan masalah dengan membagi ketiga jenis ini dalam satu karya tulis, apakah bisa kita membadakannya dengan rekaan? Misalnya cerpen "The Killers"yang hampir sama dengan drama karena objektif, dan novel tradisional yang mempunyai dialog campuran, disajikan langsung dan ada narasinya. Jika novel dan epik berbentuk gabungan kita perlu membaginya dalam sebuah komponen-komponen.
Pada abad ke-18 seorang kritikus bernma Thomas Hanskins menulis tulisan yang berkaitan dengan drama Inggris yang dimana ia membaginya kedalam beberapa jenis, yakni misteri, moral, tragedi, dan komedi. Pada bad ini prosa juga digolongkan dalam 2 jenis yaitu novel dan romansa.
Abad ke-18 dan 17 adalah abad yang menganggap bahwa genre merupakan sesuatu yang serius dan benar-benar nyata. Menurut pemikir-pemikir Neo-Klasik, genre sudah sedemikian jelasnya sehingga tidak ada permasalahan umum sama sekali.
Teori Neo-Klasik tidak menerangkan mengenai perbedaan jenis tersebut, melainkan membahas mengenai kepatuhan pada jenis, hierarki jenis, lamanya suatu jenis berlangsung dan penambahan jenis baru.
Menurut dari sejarahnya Neo-Klasik merupakan campuran antara rasionalisme dan sikap otoriter dan kecenderungannya bersikap konservatif.
Kesetiaan pada jenis merupakan sebuah doktrin yang dipelopori oleh tragedi Elizabeth dan memasukkan adegan lucu, sumber doktrin ini berasal dari teori Horace
Doktrin ini merupakan campuran dari doktrin sosial, moral, estetis, hedonistis, dan tradisional, jenis sastra kecil seperti soneta dan onde yga klasik jelas tidak bisa menyaingi epik dan tragedi. Dalam hal ini Aristoteles masih ragu setelah membahas kriteria yang bertentangan, dan ia memilih tragedi sebagai bentuk paling tinggi. Tetapi umumnya mereka sepakat bahwa epik dan tragedi merupakan kategori yang prima
Tipe kelompok lain yaitu ditentukan oleh bentuk stanza dan mantra. Soneta, rondeau, dan balada apakah termasuk genre atau lebih rendah dari genre? Menurut para penulis asal Jerman ketiganya disebut sebagai bentuk tetap.
Pengelompokan karya sastra juga adalah sebagai genre yang didasarkan dalam bentuk luar dan pada bentuk dalam. Permasalahannya kini adalah mencari diemnsi lain untuk melengkapi diagram