Mohon tunggu...
ayuni dwi wulandari
ayuni dwi wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya ayuni mempunyai hobi menggambar, mendengarkan musik, dan membaca novel.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Esai - Kesehatan Mental Anxiety Disorder Banyak Terjadi pada Remaja

9 Juni 2023   14:54 Diperbarui: 9 Juni 2023   15:28 845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anxiety disorder atau Gangguan kecemasan adalah gangguan mental yang menyebabkan kecemasan dan ketakutan yang berlebihan. Perasaan cemas ini berlangsung lama dan menyebabkan fisik penderitanya cepat merasakan lemas. Anxiety disorder menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM V) mendefinisikan gangguan kecemasan (anxiety) sebagai perasaan takut berlebihan yang terjadi pada seseorang yang berdampak pada terganggunya kegiatan sehari-hari. Gangguan kecemasan dapat dialami oleh banyak individu tanpa melihat usia maupun jenis kelamin. Penyebab dari gangguan kecemasan ini cukup variatif, sehingga di dalam DSM V, gangguan kecemasan inipun dibagi menjadi beberapa macam gangguan.

 WHO (World Health Organization) melaporkan terdapat 301 juta orang dengan gangguan mental ini, dimana 58 juta diantaranya adalah anak-anak dan remaja, gangguan kecemasan menempati urutan kedua dari sepuluh penyakit yang paling banyak diderita masyarakat Indonesia.

Gejala pertama para penderita gangguan kecemasan adalah merasa gugup hingga jantung berdetak lebih cepat. Maka sulit bagi tubuh dan pikiran untuk mengendalikan emosi menghadapi objek tersebut. Kecemasan dan kekhawatiran dapat menyebabkan serangan panik (panic attack) pada penderitanya. Penyebab gangguan kecemasan (anxiety disorder) berasal dari otak yang membentuk respon kecemasan dari ingatan yang dialami melalui ingatan, semacam trauma ketika ingatan tersebut muncul dan gangguan kecemasan terjadi.

Pada dasarnya, para penderita harus lebih memperhatikan gejala anxiety disorder, karena berbahaya jika tidak segera menghubungi dokter terkait. Para penderita gangguan kecemasan dan dapat disembuhkan secara bertahap dengan psikoterapi dan mengkomsumsi obat-obatan (antidepresan kecemasan) yang diberikan oleh ahli kesehatan. Yang terpenting juga pola hidup sehat, menghindari kafein, istirahat yang cukup, berolahraga dan tidak merokok berharap dapat meringankan gangguan kecemasan.

Referensi

https://nsd.co.id/posts/gangguan-kecemasan-menurut-dsm-v.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun