Anxiety disorder atau Gangguan kecemasan adalah gangguan mental yang menyebabkan kecemasan dan ketakutan yang berlebihan. Perasaan cemas ini berlangsung lama dan menyebabkan fisik penderitanya cepat merasakan lemas. Anxiety disorder menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM V) mendefinisikan gangguan kecemasan (anxiety) sebagai perasaan takut berlebihan yang terjadi pada seseorang yang berdampak pada terganggunya kegiatan sehari-hari. Gangguan kecemasan dapat dialami oleh banyak individu tanpa melihat usia maupun jenis kelamin. Penyebab dari gangguan kecemasan ini cukup variatif, sehingga di dalam DSM V, gangguan kecemasan inipun dibagi menjadi beberapa macam gangguan.
 WHO (World Health Organization) melaporkan terdapat 301 juta orang dengan gangguan mental ini, dimana 58 juta diantaranya adalah anak-anak dan remaja, gangguan kecemasan menempati urutan kedua dari sepuluh penyakit yang paling banyak diderita masyarakat Indonesia.
Gejala pertama para penderita gangguan kecemasan adalah merasa gugup hingga jantung berdetak lebih cepat. Maka sulit bagi tubuh dan pikiran untuk mengendalikan emosi menghadapi objek tersebut. Kecemasan dan kekhawatiran dapat menyebabkan serangan panik (panic attack) pada penderitanya. Penyebab gangguan kecemasan (anxiety disorder) berasal dari otak yang membentuk respon kecemasan dari ingatan yang dialami melalui ingatan, semacam trauma ketika ingatan tersebut muncul dan gangguan kecemasan terjadi.
Pada dasarnya, para penderita harus lebih memperhatikan gejala anxiety disorder, karena berbahaya jika tidak segera menghubungi dokter terkait. Para penderita gangguan kecemasan dan dapat disembuhkan secara bertahap dengan psikoterapi dan mengkomsumsi obat-obatan (antidepresan kecemasan) yang diberikan oleh ahli kesehatan. Yang terpenting juga pola hidup sehat, menghindari kafein, istirahat yang cukup, berolahraga dan tidak merokok berharap dapat meringankan gangguan kecemasan.
Referensi
https://nsd.co.id/posts/gangguan-kecemasan-menurut-dsm-v.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H