Jadi, permasalahan-permasalahan yang disajikan dan tentu banyak lagi permasalahan-permasalahan berikutnya sering muncul dan kita hadapi. Maka dari itu salah satu alternatif solusinya ialah dengan melakukan asesmen diagnostik.
Asesmen diagnostik ini bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan dasar peserta didik dan untuk mengetahui kondisi awal siswa yang mana kata kuncinya adalah mendiagnosis. Jadi dengan kita melakukan asesmen ini kita berharap kita tahu betul peta dari peserta didik kita, baik dari segi kemampuan ataupun dari kondisi peserta didik kita itu sendiri. Nanti, asesmen-asesmen diagnostik ini akan dibagi menjadi dua yaitu asesmen diagnostik non-kognitif dan asesmen kognitif.
Tentu dari dua asesmen ini yang bisa kita lakukan tentu kita akan mendapatkan dua peta yang terkait dengan kemampuan atau kondisi non-kognitif dari peserta didik kita atau kemampuan terkait kompetitif. Baik bapak/ibu guru kita akan awali dengan asesmen diagnostik non-kognitif.
A. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Karena sifatnya non-kognitif tentu yang diungkap dari asesmen ini tidak berkaitan dengan kognitif.
1. Tujuan Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Asesmen diagnostik non-kognitif yang kita lakukan di awal pembelajaran itu nanti tentunya akan bisa menggali banyak hal di antaranya sebagai berikut:
a. Kesejahteraan psikologi dan sosial emosi peserta didik.
Jadi, ketika bapak/ibu mendapati peserta didik yang kurang antusias mungkin ada permasalahan terkait dengan kesejahteraan psikologis dan terkait dengan sosial emosi dari peserta didik itu sendiri misalnya ada permasalahan di rumah atau situasi dari peserta didik kita ini ada situasi yang tidak siap untuk bisa mengikuti pembelajaran dengan baik. Jadi ada hal yang perlu kita ungkap di psikologis dari peserta didik kita.
Nah tujuannya dalam hal ini adalah untuk mengetahui kesejahteraan psikologi dan kondisi sosial emosi peserta didik. Hal ini penting agar ketika kita dalam merancang proses pembelajaran kita tahu betul tentang psikologi peserta didik kita seperti apa dan kondisi kejiwaan atau emosinya itu seperti apa.
b. Kegiatan peserta didik selama belajar di rumah.