Mohon tunggu...
Ayunda RamdaniNichola
Ayunda RamdaniNichola Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Logika akan membawa kamu dari A ke B. Imajinasi akan membawamu kemana-mana (Albert Einstein)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

The Realved of The Sense

19 Oktober 2023   23:53 Diperbarui: 19 Oktober 2023   23:54 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dani : “Hemm, ngomong-ngomong kamu tadi khawatir banget sama dia, yang aku lihat bukan kekhawatiran pendamping ke anak yang didampingi, apa kamu ada rasa lain terhadapnya?”

Dani : “Kenapa diam? Benarkan apa kata ku?”

Yudha : “Aku ngak tau pasti dan, tapi aku pernah merasakan hal aneh kalo dekat dia, seperti jantungku berdetak begitu kencang.”

Dani : “Hahaha, kamu lucu ya tak menyadari perasaanmu sendiri. Aku saranin kamu cari tau lebih dalam hal apa saja yang membuat mu deg-deg an saat dengannya. Deg-deg an itu bisa terjadi karna dua hal, pertama karna gugup dan yang kedua karna jatuh cinta. Dan aku yakin kamu tidak pada hal yang pertama, secara kamu adalah seorang TNI AL yang cukup disegani disini. Pikirkan baik-baik perkataan ku bro, jangan sampai kau kehilangannya, besok terakhir acara Carakter Building ini dan lusa mereka semua akan pulang.”

Yudha : “Terimakasih Dani”

Dani : “Kamu sudah mapan yud, umur mu juga sudah matang untuk mencari rekanita. Aku yakin dia bisa menjadi rekanita mu, menurutku kalian cocok. Jadi pikirkan baik-baik ya” ucap dani sambil menepuk punggung temannya itu.

Yudha kembali terdiam, ia tau Dani adalah teman dari masa pendidikannya dulu dan bertipe seorang teman yang begitu peka terhadap apa yang dirasakan teman-teman lainnya. Yudha kembali memikirkan perkataan Dani yang ada benarnya juga tapi satu sisi lain yudha menepis semua itu.

Waktu sudah memasuki jam 8 malam tapi Reya masih terbaring diruang kesehatan dengan infus yang dipasang ditangannya. Bosan, satu kata yang ada dibenaknya saat ini, ia tak biasa terus-terusan berbaring dikasur tanpa melakukan apa-apa. Ingin sambil bermain ponsel pun tak bisa, karena ia lupa dimana menaruhkan benda persegi panjang itu. Tak lama dari itu dokter masuk keruangannya.

Dokter : “Hallo Reya, apa yang kau rasakan sekarang? Apa sudah membaik?”

Reya : “Rey baik dok, reya sudah sehat dan reya bosan rebahan disini. Apa boleh reya kembali ke kamar saja?”

Dokter : “Saya periksa dulu ya, apa kamu sudah makan? Sudah meminum obat nya?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun