Mohon tunggu...
Qurotul Ayun
Qurotul Ayun Mohon Tunggu... Editor - Editor dan Penulis Buku

Pekerja Teks Komersial sebagai penulis dan editor buku di sebuah penerbit mayor di Yogyakarta. IG dan Twitter @ayunqee

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Hidup Sehat dengan Germas ala Anak Kos

16 Juli 2019   12:46 Diperbarui: 16 Juli 2019   12:53 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

5. Istirahat dan Olahraga Cukup 

Kedua hal ini kadang sering diabaikan. Begadang menjadi bagian dari gaya hidup di kalangan milenial, apalagi mereka yang workaholic. Ditambah malas olahraga, lengkap sudah. Istirahat yang cukup itu bukan sekadar rebahan di kasur tapi sambil nonton Youtube atau buka media sosial di gawai. Bagaimana dengan olahraga? Olahraga ringan bisa kita lakukan di rumah, misalnya yoga, plank, pilates, jogging keliling kompleks, jalan kaki atau bersepeda ke pasar, dan masih banyak aktivitas fisik lainnya yang baik bagi kesehatan. Paling tidak, luangkan 30 menit per hari untuk melakukan aktivitas fisik.

6. Menjaga Kebersihan Lingkungan

Kebersihan lingkungan sangat mendukung kesehatan orang-orang di lingkungan tersebut. Bersihkan kamar setiap hari, kuras bak mandi, bersihkan WC, buang sampah ke tempatnya. Lingkungan yang bersih tak hanya baik bagi kesehatan, tapi juga membuat nyaman dan enak dipandang.

7. Memeriksakan Kesehatan

Memeriksakan kesehatan tidak perlu menunggu sakit. Secara rutin, sebaiknya kita memeriksakan kesehatan meski tidak sedang merasa sakit, misalnya cek tekanan darah, kadar kolesterol, gula darah, periksa payudara sendiri, serta tes pap smear dan tes IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) untuk deteksi dini kanker leher rahim.

Tuhan  menciptakan tubuh manusia dengan sistem imun yang luar biasa untuk melawan infeksi. Namun jika tidak dirawat, lama-kelamaan sistem akan melemah, penyakit akan mudah menyerang. Batuk, pilek, pusing, sebenarnya merupakan "alarm" bahwa ada sesuatu yang salah dengan tubuh kita, meski tidak selalu berujung pada penyakit parah. Sayangnya, kebanyakan orang justru "mematikan alarm" tersebut dengan minum obat tanpa mengubah pola hidupnya menjadi pola hidup sehat. Padahal, jika makanan tidak bisa menjadi obat, makan obat yang akan menjadi makanan kita. Pilih mana?

 Ayo, mulai GERMAS dari sekarang juga!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun