Tetap bertahan di salah satu sudut terapuh dalam diriku.
Aku jadi seorang autis, aku gila, buatku bukan masalah besar jika harus memandangi akun jejaring sosialmu hingga dini hari tuk hanya sekedar tau apa yang kau lakukan.
Kebiasaan bodoh yang menjadi celah penoreh luka.. Karena aku cemburu.
Namun,karenamu lah aku merasa dilahirkan normal, dianugerahkan rasa cinta oleh Sang Maha Cinta, ALLAH Aza Wa Jala.
Aku menikmati merindukanmu, aku nikmati sakit mencintai mu.
Mungkin kehidupan kedua, bisa membawamu kepadaku.
Jadilah aku pemendam rindu.
Jihadku, menjaga rasa yang tiba sebelum waktunya,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H