Untuk melakukan analisis spasial diperlukan software GIS (Geographic Information System) untuk pemrosesan hasil pemodelan masalah. Aplikasi GIS adalah alat yang memungkinkan pengguna untuk membuat kueri interaktif (pencarian yang dibuat pengguna), menganalisis informasi spasial, mengedit data dalam peta, dan menyajikan hasil dari semua operasi. GIS dapat merujuk ke sejumlah teknologi, proses, teknik, dan metode yang berbeda. Hal itu melekat pada banyak operasi dan memiliki banyak aplikasi yang berkaitan dengan teknik, perencanaan, manajemen, transportasi, logistik, asuransi, telekomuni kasi, dan bisnis. Untuk alasan itu, GIS dan aplikasi intelijen lokasi dapat menjadi dasar bagi banyak layanan berbasis lokasi yang mengandalkan analisis dan visualisasi.
Apakah ada lembaga resmi yang memegang Geospasial?
Perlu diketahui bahwa di Indonesia Badan pemerintah yang menangani informasi geospasial ini adalah BIG (Badan Informasi Geospasial). Badan ini yang akan menyediakan informasi kepada pemerintah dalam masyarakat dalam hal pengambilan strategi untuk pembangunan nasional. Dimasa pandemi Covid-19 ini, adan Informasi Geospasial (BIG) melakukan analisis spasial penyebaran covid-19. Metode tersebut dapat digunakan untuk mencari informasi mengenai pola penyebaran berdasarkan karakteristik suatu wilayah dan keterkaitan antarlokasi di dalamnya. ugas utama dari badan ini adalah mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan survei pemetaan untuk menghasilkan peta. Pada perkembangan zaman saat ini, tugas BIG semakin bertambah yaitu membangun Informasi Geospasial yang dapat dipertanggungjawabkan dan mudah diakses, menjadi regulator, eksekutor, koordinator pembangunan nasional.
Lalu, Apa peran Informasi Geospasial pada masa Pandemi Covid-19?
Ketersediaan informasi geospasial yang akurat akan memberikan keputusan yang tepat, efisien, efektif dan komunikatif. Untuk mendapat informasi yang tepat maka dibutuhkan data-data yang akurat. Jenis data geospasial yang sering ditemukan diantaranya, garis pantai hipsografi perairan, nama rupa bumi, batas wilayah, transportasi, fasilitas umum serta penutup lahan.
GIS menawarkan suatu sistem yang mengintegrasikan data yang bersifat keruangan (spasial/geografis) dengan data tekstual yang merupakan deskripsi menyeluruh tentang obyek dan keterkaitannya dengan obyek lain. Dengan sistem ini data dapat dikelola, dilakukan manipulasi untuk keperluan analisis secara komprehensif dan sekaligus menampilkan hasilnya dalam berbagai format baik dalam bentuk peta maupun berupa tabel atau report.
GIS menggunakan data spasial yang terintegrasi. GIS juga dapat digunakan sebagai alat bantu interaktif yang menarik untuk meningkatkan pemahaman mengenai konsep lokasi, ruang, kependudukan, dan unsur-unsur geografi yang ada dipermukaan bumi. Kedua, GIS memiliki kemampuan menguraikan unsur-unsur yang ada dipermukaan bumi kedalam beberapa faktor data spasial, dan yang ketiga, GIS memiliki kemampuan yang sangat baik dalam memvisualisasikan data spasial.
Perkembangan GIS tidak hanya bertujuan untuk menyelesaikan masalah geografi saja tetapi sudah merambat ke berbagai bidang. Bidang tersebut adalah aplikasi GIS di bidang sumber daya alam, aplikasi GIS di bidang perencanaan, aplikasi GIS dalam bidang kelistrikan, aplikasi GIS di bidang telekomunikasi, aplikasi GIS di bidang kependudukan atau demografi, aplikasi GIS di bidang pariwisata dan bencana alam.
Mengapa GIS dapat menanggulangi bencana alam? Hal ini karena dalam penanggulangan bencana harus didukung oleh suatu sistem informasi yang memadai dan diharapkan mampu untuk:
1) Mendukung pelaksanaan distibusi barang bantuan penanggulangan bencana,
2) Memberikan informasi secara lengkap dan aktual kepada semua pihak yang terkait dengan unsur-unsur logistik penanggulangan bencana baik di Indonesia maupun negara asing melalui fasilitas jaringan global.