Mohon tunggu...
Ayumi Maulida
Ayumi Maulida Mohon Tunggu... -

Private teacher_Writer Fiksi & Non Fiksi_FLP Palembang_Writing Revolution_"Kemampuan membaca itu sebuah rahmat. Kegemaran membaca; sebuah kebahagiaan (Goenawan Mohammad)"

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Kota Kecil Tanpa Nama

26 April 2014   19:03 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:10 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di kota kecil tanpa nama

Kegelapan menyergap

Sesekali hewan malam saling bersahutan

Di kota kecil tanpa nama

Pendar cahaya rembulan

Menemani tapak kaki kecil

Tanpa arah tujuan

Dia melangkah

Terus melangkah

Di kota kecil tanpa nama

Dia asing

Seluruh penjuru mata melirik

Dengan tubuh berbalut luka

Dia terus melangkah

Di kota kecil tanpa nama

Tubuh kecil itu limbung

Tak ada satupun mengenalnya

Di kota kecil tanpa nama

Tubuh berbalut luka

Menjadi saksi kebisuan negeri antah berantah

Tak tahu siapa penyebabnya?

Palembang, 26 April 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun