Penghujung oktober 2010
derai airmata mengalir di badanmu
Indonesia......
merapi semburkan awan panas
Mentawai dihantam tsunami
jerit tangis anak manusia menggema
menusuk relung sanubari
bulu kuduk berdiri
ngeri membayangkan nestapa bangsa ini
derai tangis tak henti terdengar
surya seakan muram enggan menyapa kita
hati miris lihat tragedi
Tuhan apa ini hukuman dari-Mu
apa ini sekedar ujian
buat kami umat-Mu buat seluruh penghuni dunia
alam-Mu rusak Tuhan
karena kami yang tak pernah ingat kuasa-Mu
alam-Mu hancur Tuhan
karena tangan jail kami yang tak pernah sadar kebesaran-Mu
ku lepas pandang ke alam-Mu yang telah musnah
tak ada nadi hidup disana
yang ada hanya piung, nanah dan duka
yang ada hanya tulang, mayat tak tentu arah
derai tangis kembali menggema Tuhan
menusuk nadiku begitu dalam
mengukir sejarah kelam di detak jantungku
"baru inget upload, maaf tulisan ini udh lama"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H