yang ada hanya tulang, mayat tak tentu arah
derai tangis kembali menggema Tuhan
menusuk nadiku begitu dalam
mengukir sejarah kelam di detak jantungku
"baru inget upload, maaf tulisan ini udh lama"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!