Aku telah menanti-nanti datang nya hari ulang tahun ku. Aku selalu memperingati kepada teman temanku seperti shabrina,alea, fayyash,adel, dimas, dan bayu untuk selalu mengingat bahwa lusa adalah hari ulang tahunku.
Tetapi aku merasakan ada hal yang aneh. Mengapa? aku merasa teman teman ku merahasiakan sesuatu, namun aku tidak menyadari nya sesuatu apa yang dirahasiakan dari ku. Aku merasa hari berjalan seperti biasanya.
Hari ulang tahun yang kutunggu tunggu pun datang. Aku sangat bahagia. Banyak temen teman dan guruku yang menyelamati ku karena hari ini aku telah bertambah usia. Tidak sedikit pula yang memberi ku kado. Tetapi mengapa shabrina, alya, fayyash,adel, bayu, dan evan tidak memberiku apapun? padahal mereka paling hafal kapan ulang tahun ku.
"Yasudahlah mungkin pulang sekolah nanti mereka memberiku hadiah hehe." gr ku dalam hati.
KRIIIIIIIIIIIINGGGG
Bel pulang sekolah pun berbunyi dengan nyaring. Aku pun mengundur waktu pulang sekolah ku karena aku fikir mereka akan memberi ku kejutan. Tidak disangka, mereka semua telah pulang. Aku pun merasa sangat kecewa kepada mereka semua. Di perjalanan pulang bersama jemputan ku, aku menangis dengan perasaan kecewa. Sesampai nya aku di rumah pun aku langsung ke kamar karena aku tidak bisa menahan kecewa dan aku pun langsung menangis sejadi jadi nya.
"Mengapa mereka begitu jahat dan tega tidak memberi ku ucapan sama sekali di hari ulang tahun ku ini.... Padahal aku kira mereka adalah sahabat ku yang paling baik..." Ucapku sambil diiringi suara tangis yang tak kunjung henti.
Aku pun berfikir kalau aku tidak boleh seperti ini. Walau ini sangat mengecewakan, mereka semua tetap sahabat ku.
Keesokan hari nya, aku datang ke sekolah lebih siang dari biasanya. Mungkin karena kemarin aku terlalu banyak nangis jadi lelah, hihi. Tetapi saat aku datang ke sekolah, di sebelah kelas ku atau tepatnya di depan tangga, aku melihat ada kotak yang di bungkus oleh plastik hitam. Dari jauh, seperti kue. Aku sangat sedih karena yang ulang tahun lebih satu hari dari ku saja di beri kejutan, masa aku tidak? huh. Lalu aku mendatangi teman-teman yang sedang berada di balkon di depan tangga yang terdapat plastik hitam tersebut.
"Hei! kalian lagi ngapain? Eh ini kue untuk siapa? siapa yang ulang tahun?" tanya ku dengan basa basi.
"Loh? mmm aku tidak tahu. Aku pun baru sampai di sekolah." ucap Adel.
"Ohh baiklah." jawab ku.
Sifat ku hari ini menjadi berubah dari hari kemarin. Hari ini aku menjadi lebih murung karena kekecewaan ku kepada sahabat sahabat ku. Aneh nya,mereka sama sekali tidak peduli dengan perubahan ku yang amat drastis ini.
KRIIIIIIIING
Bel istirahat pun berbunyi dan aku memutuskan untuk beristirahat dikelas sambil membuka buka buku untuk ulangan bahasa Inggris. Tetapi alya mengajakku untuk membeli Lembar Jawaban Ulangan jadi ya dengan berat hati aku menemani Alya untuk membeli nya di koperasi. Ia juga mengajakku ke kantin tetapi anehnya ia tidak jadi membeli apapun. Aku sudah merasa bosan, kita pun balik ke kelas yang berada di lantai 3.
Alya pun mendahului langkahnya jauh dariku, saat aku ingin memasuki ruang kelas, aku merasa berbeda. Kelas ku terdengar lebih berisik dan terlihat lebih ramai. Aku pun mengacuhkannya dan tetap masuk ke dalam kelas dengan kepala tertunduk karena tidak bersemangat.
"YEEEE HAPPY BIRTHDAY AYUU!! HAPPY BIRTHDAY AYUU HAPPY BIRTHDAY HAPPY BIRTHDAY HAPPY BIRTHDAY AYUU!!" sorak sorai nyanyian lagu ulang tahun dari teman teman ku sekelas dan semua sahabat ku dari kelas lain.
Aku pun tidak bisa berkata kata lagi. Perasaan ku saat itu campur aduk. Aku sangat senang, namun aku kesal juga karena ternyata aku dikerjai oleh teman teman ku.
"YEE AYU gimanaa rasanyaa? maaf yaa aku ga ngucapin kamu kemarin. Seenggaknya kami bisa nyiptain kebahagiaan untuk kamu sendiriii." ucap Alya.
"Iyaa ayu maaf kemarin kita memang sengaja. Aku sampai tidak tega melihat kamu menangis di jalan :( " ucap Shabrina.
"Ciee sampai nangis nihh?? hahaha" ucap Fayyash dan Adel.
"Aduh kalian apasih. Tapi makasih banyak ya. Aku benar benar tidak menyangka." ucap Aku.
"Iyaa ayu. mana mungkin sih kita sejahat itu sama kamu." ucap Bayu.
"JADI KUE YANG TADI DI SAMPING KELAS KITA ITU BUAT AKU YA? Yaampun kalian bisa aja sih." ucap ku.
"Iyaa hehe tadi kita fikir bakal gagal karena kamu udah sadar kalo itu kue untukmu." ucap Dimas.
"Aku makin sayang sama kalian semua." ucapku.
Aku pun sudah tidak menjadi orang yang murung dan sekarang kami semakin dekat seiring berjalannya waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H