Mohon tunggu...
Ayulia Mutia Susanti
Ayulia Mutia Susanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca, menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Filsafat Ilmu Argumentasi Berpikir Kritis

6 Oktober 2023   22:29 Diperbarui: 6 Oktober 2023   22:41 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam konteks ini, berpikir kritis dalam sains melibatkan upaya untuk memahami realitas objektif di balik fenomena-fenomena tersebut. Ontologi menekankan pada pentingnya penggunaan logika dan rasionalitas dalam berpikir kritis. Ontologi menganggap bahwa pemikiran kritis harus didasarkan pada bukti-bukti konkret dan penggunaan metode ilmiah yang akurat. Berpikir kritis yang didasarkan pada pandangan ontologi akan membantu menghindari kesalahan penafsiran.

Secara keseluruhan, filsafat ilmu membantu kita memahami landasan dan batasan pengetahuan ilmiah, serta implikasi-implikasi filosofis yang terkandung di dalamnya. Melalui pemahaman ini, filsafat ilmu memberikan landasan yang kokoh bagi pengembangan dan penggunaan pengetahuan ilmiah dengan lebih bijak. Berpikir kritis secara keseluruhan melibatkan penalaran. Berpikir kritis adalah suatu proses yang melibatkan operasional mental seperti deduksi, induksi, kalsifikasi, evaluasi, dan penalaran. (Syafitri et al., 2021). Keterampilan berpikir kritis merupakan salah satu keterampilan yang dibutuhkan oleh setiap manusia pada saat ini, hal ini diperlukan untuk dapat bertahan dan berkompetisi dalam persaingan global. Penalaran adalah komponen dari berpikir kritis.

DAFTAR PUSTAKA

Iii, B. A. B., & Penelitian, A. P. (2017). (Libary Research). 17(2), 36--42.

Syafitri, E., Armanto, D., & Rahmadani, E. (2021). Aksiologi Kemampuan Berpikir Kritis. Journal of Science and Social Research, 4307(3), 320--325. http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JSSR

Unwakoly, S. (2022). Berpikir Kritis Dalam Filsafat Ilmu: Kajian Dalam Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi. Jurnal Filsafat Indonesia, 5(2), 95--102. https://doi.org/10.23887/jfi.v5i2.42561

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun