Mohon tunggu...
Ayu Indah Wulandari
Ayu Indah Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Art is fantasy

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Penerapan Stoikiometri Larutan dalam Kehidupan

14 Mei 2023   21:05 Diperbarui: 14 Mei 2023   21:02 4034
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Stoikiometri larutan merupakan cabang ilmu kimia yang berkaitan dengan perhitungan kuantitatif mengenai reaksi kimia dalam larutan. Stoikiometri larutan ini memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam industri, kesehatan, dan lingkungan. Pada artikel ini, akan dijelaskan tentang pengertian stoikiometri larutan, perhitungan stoikiometri larutan, serta contoh penerapan stoikiometri larutan dalam kehidupan sehari-hari.

Pengertian Stoikiometri Larutan

Stoikiometri larutan adalah cabang ilmu kimia yang berkaitan dengan perhitungan kuantitatif mengenai reaksi kimia yang terjadi dalam larutan. Dalam stoikiometri larutan, kita dapat menghitung jumlah zat yang terlibat dalam suatu reaksi kimia yang melibatkan larutan, termasuk konsentrasi zat tersebut dalam larutan.

Dalam stoikiometri larutan, kita dapat menggunakan hukum-hukum dasar kimia, seperti hukum kekekalan massa dan hukum perbandingan tetap, untuk menghitung jumlah zat yang terlibat dalam reaksi kimia dalam larutan.  Dengan menggunakan hukum-hukum dasar tersebut, kita dapat menghitung konsentrasi zat dalam larutan, reaksi kimia yang terjadi dalam larutan, dan jumlah zat yang terbentuk atau dihasilkan dalam reaksi kimia tersebut.

Stoikiometri larutan sangat penting dalam kimia karena banyak reaksi kimia yang terjadi dalam bentuk larutan, baik dalam industri maupun dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, dalam industri farmasi, stoikiometri larutan digunakan untuk membuat obat-obatan dan vitamin. Selain itu, dalam industri makanan dan minuman, stoikiometri larutan digunakan untuk membuat berbagai macam minuman dan makanan, seperti soda dan roti.

Dalam praktiknya, stoikiometri larutan sering digunakan untuk memprediksi hasil reaksi kimia dalam larutan, menentukan konsentrasi zat dalam larutan, dan menentukan jumlah zat yang diperlukan untuk bereaksi dengan zat lain dalam larutan. Selain itu, stoikiometri larutan juga digunakan untuk memperkirakan dampak lingkungan dari limbah industri yang dihasilkan oleh reaksi kimia dalam larutan, sehingga dapat mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan.

Perhitungan Stoikiometri Larutan

Dalam stoikiometri larutan, kita juga menggunakan satuan pengukuran khusus untuk mengukur konsentrasi zat dalam larutan, yaitu molaritas (M) dan molalitas (m). Molaritas adalah satuan pengukuran untuk konsentrasi zat dalam larutan yang dinyatakan dalam mol per liter (mol/L), sedangkan molalitas adalah satuan pengukuran untuk konsentrasi zat dalam larutan yang dinyatakan dalam mol per kilogram pelarut (mol/kg).

 Contoh perhitungan stoikiometri larutan adalah perhitungan konsentrasi suatu zat dalam larutan. Konsentrasi suatu zat dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

Konsentrasi = Jumlah zat / Volume larutan

Contoh 1: Perhitungan Konsentrasi Larutan

Hitunglah konsentrasi molar larutan yang dibuat dari 50 g natrium hidroksida (NaOH) dalam 500 mL air.

Jawab:

Langkah 1: Tentukan massa molar NaOH

Massa molar NaOH = 23 g/mol (massa atom natrium) + 16 g/mol (massa atom oksigen) + 1 g/mol (massa atom hidrogen) = 40 g/mol

Langkah 2: Hitung jumlah mol NaOH

Jumlah mol NaOH = massa NaOH / massa molar NaOH = 50 g / 40 g/mol = 1,25 mol

Langkah 3: Hitung konsentrasi molar larutan

Konsentrasi molar = jumlah mol zat / volume larutan (dalam liter)

Konsentrasi molar = 1,25 mol / 0,5 L = 2,5 M

Jadi, konsentrasi molar larutan NaOH yang dibuat adalah 2,5 M.

Contoh 2: Perhitungan Stoikiometri Reaksi Kimia dalam Larutan

Dalam suatu reaksi kimia, 0,5 L larutan asam klorida (HCl) dengan konsentrasi 0,2 M bereaksi dengan 0,3 L larutan natrium hidroksida (NaOH) dengan konsentrasi 0,3 M. Tentukan jumlah natrium klorida (NaCl) yang terbentuk dan konsentrasi NaCl dalam larutan.

Jawab:

Langkah 1: Tentukan reaksi kimia

HCl + NaOH -> NaCl + H2O

Langkah 2: Tentukan jumlah mol zat yang bereaksi

Mol HCl = konsentrasi x volume = 0,2 M x 0,5 L = 0,1 mol

Mol NaOH = konsentrasi x volume = 0,3 M x 0,3 L = 0,09 mol

Karena reaksi 1:1 antara HCl dan NaOH, maka hanya 0,09 mol HCl yang bereaksi.

Langkah 3: Tentukan jumlah mol produk yang terbentuk

Karena reaksi 1:1 antara HCl dan NaOH, maka jumlah mol NaCl yang terbentuk sama dengan jumlah mol NaOH yang digunakan, yaitu 0,09 mol.

Langkah 4: Tentukan massa NaCl yang terbentuk

Massa molar NaCl = 23 g/mol (massa atom natrium) + 35,5 g/mol (massa atom klor) = 58,5 g/mol

Massa NaCl = jumlah mol x massa molar = 0,09 mol x 58,5 g/mol = 5,265 g

Langkah 5: Tentukan konsentrasi NaCl dalam larutan

Volume total larutan = volume HCl + volume NaOH = 0,5 L + 0,3 L = 0,8 L

Konsentrasi NaCl = jumlah mol / volume total larutan = 0,09 mol / 0,8 L = 0,1125 M

Jadi, jumlah NaCl yang terbentuk adalah 5,265 g dan konsentrasi NaCl dalam larutan

Stoikiometri larutan juga seringkali digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa contohnya adalah:

1. Pembuatan larutan

Ketika kita ingin membuat larutan, misalnya larutan garam atau larutan deterjen, maka kita harus menggunakan stoikiometri larutan untuk menghitung jumlah zat yang dibutuhkan dan konsentrasi yang tepat untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

2. Pemrosesan makanan

Stoikiometri larutan juga digunakan dalam pemrosesan makanan, seperti pengolahan minuman atau makanan siap saji. Contohnya, pada pembuatan minuman berkarbonasi, seperti cola, jumlah kandungan CO2 diukur dengan stoikiometri larutan untuk menghasilkan efek karbonasi yang tepat pada minuman.

3. Analisis kualitas air

Stoikiometri larutan digunakan dalam pengujian kualitas air untuk menentukan konsentrasi zat-zat seperti klorin, nitrifikasi, atau fosfat. Dengan menggunakan reaksi kimia yang diketahui, jumlah zat dalam air dapat dihitung dan kualitas air dapat dianalisis.

4. Pengobatan

Dalam bidang kedokteran, stoikiometri larutan digunakan untuk menghitung dosis obat yang tepat untuk pasien, terutama dalam pengobatan yang memerlukan pengukuran konsentrasi zat dalam darah atau urin.

5. Produksi energi

Stoikiometri larutan digunakan dalam produksi energi, seperti pada baterai atau sel bahan bakar. Misalnya, pada baterai, reaksi kimia antara elektrolit dan elektroda dapat diukur menggunakan stoikiometri larutan untuk menghasilkan energi yang tepat.

6. Pemurnian logam

Stoikiometri larutan juga digunakan dalam pemurnian logam, seperti dalam proses elektrolisis. Dalam proses ini, larutan elektrolit yang tepat harus digunakan untuk memisahkan logam dari campuran zat lainnya.

Secara umum, stoikiometri larutan sangat penting dalam banyak bidang kehidupan sehari-hari, dari industri makanan hingga kedokteran, dan menjadi alat yang sangat berguna dalam menghitung jumlah dan konsentrasi zat yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu.

Demikian materi mengenai stoikiometri larutan yang mana pada metri ini memang tidak lepas dalam kehidupan sehari-hari,sehingga sangat perlu kita pelajari dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari yang tentunya sangat bermanfaat bagikehidupan kita. Kemudian perhitungan-perhitungan stoikiometri larutan juga tak kalah penting untuk mengetahui jumlah konsentrasi yang digunakan pada saat mebuat produk atau membuat larutan.

Sumber: Chang, R. (2003). Kimia Dasar dan Konsep-Konsep Inti. Jakarta: Erlangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun