Mohon tunggu...
Ayu Indah Wulandari
Ayu Indah Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Art is fantasy

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pentingnya Materi Asam dan Basa Bagi Kehidupan

8 Mei 2023   16:10 Diperbarui: 8 Mei 2023   16:17 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Asam dan basa adalah konsep dasar dalam kimia yang membantu kita memahami banyak reaksi kimia yang terjadi di sekitar kita. Konsep ini sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari reaksi netralisasi antara asam dan basa dalam larutan hingga kandungan pH dalam berbagai jenis makanan dan minuman.

1. Definisi Asam dan Basa

Asam adalah suatu zat yang dapat memberikan ion hidrogen (H+) ketika dilarutkan dalam air. Ion hidrogen disebut sebagai kation, yang terdiri dari satu proton dan tidak memiliki elektron. Ketika sebuah zat asam dilarutkan dalam air, proton tersebut dilepaskan dan membentuk ion hidrogen (H+).

Contoh zat asam termasuk asam klorida (HCl), asam sulfat (H2SO4), dan asam nitrat (HNO3). Zat asam yang kuat seperti asam sulfat dapat memberikan banyak ion hidrogen dalam larutan, sedangkan asam yang lebih lemah seperti asam asetat (CH3COOH) memberikan sedikit ion hidrogen.

Basa adalah suatu zat yang dapat menerima ion hidrogen (H+) ketika dilarutkan dalam air. Ion hidrogen dalam air disebut sebagai ion hidronium (H3O+), dan basa dapat bereaksi dengan ion hidrogen untuk membentuk molekul air (H2O).

Contoh zat basa termasuk natrium hidroksida (NaOH), kalium hidroksida (KOH), dan amonia (NH3). Zat basa yang kuat seperti natrium hidroksida dapat menerima banyak ion hidrogen dalam larutan, sedangkan basa yang lebih lemah seperti amonia hanya dapat menerima sedikit ion hidrogen.

2. Teori Asam dan Basa

Ada beberapa teori yang digunakan untuk menjelaskan konsep asam dan basa, termasuk teori Arrhenius, teori Brønsted-Lowry, dan teori Lewis. Asam dan basa adalah konsep dasar dalam kimia yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sebuah zat dapat digolongkan sebagai asam atau basa berdasarkan kemampuannya untuk memberikan atau menerima proton (H+). Berikut ini adalah  teori dari asam dan basa, yaitu sebagai berikut:

1. Teori Arrhenius

Teori Arrhenius adalah teori asam dan basa yang paling sederhana dan pertama kali diusulkan oleh ilmuwan Swedia bernama Svante Arrhenius pada tahun 1884. Menurut teori ini, asam adalah suatu zat yang dapat menghasilkan ion H+ ketika dilarutkan dalam air, sedangkan basa adalah zat yang dapat menghasilkan ion OH- ketika dilarutkan dalam air.

Contoh asam menurut teori Arrhenius adalah asam klorida (HCl) dan asam sulfat (H2SO4), sedangkan contoh basa adalah natrium hidroksida (NaOH) dan kalium hidroksida (KOH). Reaksi antara asam dan basa disebut sebagai reaksi netralisasi, di mana ion H+ dari asam bereaksi dengan ion OH- dari basa, membentuk air dan garam.

2. Teori Brønsted-Lowry

Teori Brønsted-Lowry, yang dinamakan dari nama dua ilmuwan yaitu Johannes Nicolaus Brønsted dan Thomas Martin Lowry, memperluas konsep asam dan basa lebih dari teori Arrhenius. Menurut teori Brønsted-Lowry, asam adalah suatu zat yang dapat memberikan proton (H+) ke basa, sedangkan basa adalah suatu zat yang dapat menerima proton (H+) dari asam.

Contoh asam menurut teori Brønsted-Lowry adalah asam klorida (HCl) dan asam sulfat (H2SO4), sedangkan contoh basa adalah amonia (NH3) dan natrium hidroksida (NaOH). Dalam reaksi antara asam dan basa menurut teori Brønsted-Lowry, asam dan basa membentuk pasangan konjugat. Asam membentuk basa konjugat ketika memberikan proton, sementara basa membentuk asam konjugat ketika menerima proton.

3. Teori Lewis

Teori Lewis, yang diusulkan oleh ilmuwan Amerika bernama Gilbert N. Lewis pada tahun 1923, memperluas konsep asam dan basa lebih jauh lagi. Menurut teori Lewis, asam adalah suatu zat yang dapat menerima pasangan elektron, sedangkan basa adalah suatu zat yang dapat memberikan pasangan elektron.

Contoh asam menurut teori Lewis adalah ion logam yang kosong (misalnya ion alumunium Al3+), sedangkan contoh basa adalah molekul dengan pasangan elektron bebas (misalnya air, H2O). Dalam reaksi antara asam dan basa menurut teori Lewis, asam dan basa membentuk ikatan kovalen koordinat. Asam membentuk basa koordinat ketika menerima pasangan elektron, sementara basa membentuk asam.

Konsep asam dan basa memiliki banyak penerapan dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya:

1. Pembersih Rumah Tangga

Banyak pembersih rumah tangga yang mengandung asam atau basa, seperti cuka (asam asetat) dan amonia (basa). Cuka digunakan untuk membersihkan kaca, menghilangkan noda di permukaan logam, dan menghilangkan bau pada benda-benda tertentu. Sementara itu, amonia digunakan untuk membersihkan lantai, permukaan dapur, dan kaca. Perlu diingat, penggunaan pembersih yang mengandung asam atau basa harus dilakukan dengan hati-hati karena dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan mata.

2. Makanan dan Minuman

Kandungan pH pada makanan dan minuman juga merupakan aplikasi konsep asam dan basa. Misalnya, jus jeruk dan tomat memiliki pH rendah, sehingga termasuk dalam kategori asam. Sedangkan susu dan air mineral termasuk dalam kategori basa karena memiliki pH yang lebih tinggi. Beberapa makanan dan minuman seperti kopi dan teh, yang memiliki pH rendah, dapat menyebabkan kerusakan pada gigi jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan.

3. Pencernaan Manusia

Asam lambung yang dihasilkan oleh tubuh manusia membantu dalam proses pencernaan. Asam lambung memiliki pH yang sangat rendah, yaitu sekitar 1-3, dan membantu menghancurkan makanan sehingga dapat dicerna dengan lebih mudah. Namun, jika asam lambung naik ke kerongkongan, dapat menyebabkan gejala GERD (Gastroesophageal Reflux Disease).

4. Pembuatan Sabun

Sabun memang tidak lepas dalam kehidupan kita dalam sehari-hari, yang mana sabun ini digunakan untuk membersihkan tubuh kita agar tetap sehat dan bersih. Dalam pembuatan sabun melibatkan reaksi antara zat asam (seperti minyak atau lemak) dengan zat basa (seperti natrium hidroksida atau kalium hidroksida). Reaksi ini disebut sebagai saponifikasi, yang menghasilkan senyawa yang disebut sabun.

5. Pertanian

Dalam bidag pertanian juga tidak lepas dari teori asam dan basa. Tanaman memiliki preferensi pH yang berbeda-beda untuk tumbuh dengan baik. Misalnya, tanaman jagung dan kentang tumbuh dengan baik pada tanah yang memiliki pH antara 5,5 dan 6,5, sedangkan tanaman blueberry membutuhkan tanah yang lebih asam, dengan pH antara 4,0 dan 5,0.

6. Industri Kimia

Industri kimia menggunakan konsep asam dan basa untuk membuat berbagai jenis produk, seperti pupuk, pestisida, dan obat-obatan. Contohnya, pupuk yang mengandung asam sulfat digunakan untuk menurunkan pH tanah, sedangkan obat-obatan seperti aspirin merupakan zat asam yang digunakan sebagai penghilang rasa sakit dan peradangan.

Dari beberapa contoh di atas, dapat dilihat bahwa konsep asam dan basa memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari dan berdampak pada banyak aspek, mulai dari kesehatan, pertanian, hingga industri kimia.

Demikian penjelasan mengenai asam dan basa, teori asam dan basa, beserta contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari, yang aman sangat penting untuk diterapkan dan dilakukan dalam keperluan sehari-hari, sehingga pada materi ini sangat penting untuk kita pelajari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun