Mohon tunggu...
Ayu Indah Wulandari
Ayu Indah Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Art is fantasy

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pentingnya Materi Asam dan Basa Bagi Kehidupan

8 Mei 2023   16:10 Diperbarui: 8 Mei 2023   16:17 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Teori Brønsted-Lowry

Teori Brønsted-Lowry, yang dinamakan dari nama dua ilmuwan yaitu Johannes Nicolaus Brønsted dan Thomas Martin Lowry, memperluas konsep asam dan basa lebih dari teori Arrhenius. Menurut teori Brønsted-Lowry, asam adalah suatu zat yang dapat memberikan proton (H+) ke basa, sedangkan basa adalah suatu zat yang dapat menerima proton (H+) dari asam.

Contoh asam menurut teori Brønsted-Lowry adalah asam klorida (HCl) dan asam sulfat (H2SO4), sedangkan contoh basa adalah amonia (NH3) dan natrium hidroksida (NaOH). Dalam reaksi antara asam dan basa menurut teori Brønsted-Lowry, asam dan basa membentuk pasangan konjugat. Asam membentuk basa konjugat ketika memberikan proton, sementara basa membentuk asam konjugat ketika menerima proton.

3. Teori Lewis

Teori Lewis, yang diusulkan oleh ilmuwan Amerika bernama Gilbert N. Lewis pada tahun 1923, memperluas konsep asam dan basa lebih jauh lagi. Menurut teori Lewis, asam adalah suatu zat yang dapat menerima pasangan elektron, sedangkan basa adalah suatu zat yang dapat memberikan pasangan elektron.

Contoh asam menurut teori Lewis adalah ion logam yang kosong (misalnya ion alumunium Al3+), sedangkan contoh basa adalah molekul dengan pasangan elektron bebas (misalnya air, H2O). Dalam reaksi antara asam dan basa menurut teori Lewis, asam dan basa membentuk ikatan kovalen koordinat. Asam membentuk basa koordinat ketika menerima pasangan elektron, sementara basa membentuk asam.

Konsep asam dan basa memiliki banyak penerapan dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya:

1. Pembersih Rumah Tangga

Banyak pembersih rumah tangga yang mengandung asam atau basa, seperti cuka (asam asetat) dan amonia (basa). Cuka digunakan untuk membersihkan kaca, menghilangkan noda di permukaan logam, dan menghilangkan bau pada benda-benda tertentu. Sementara itu, amonia digunakan untuk membersihkan lantai, permukaan dapur, dan kaca. Perlu diingat, penggunaan pembersih yang mengandung asam atau basa harus dilakukan dengan hati-hati karena dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan mata.

2. Makanan dan Minuman

Kandungan pH pada makanan dan minuman juga merupakan aplikasi konsep asam dan basa. Misalnya, jus jeruk dan tomat memiliki pH rendah, sehingga termasuk dalam kategori asam. Sedangkan susu dan air mineral termasuk dalam kategori basa karena memiliki pH yang lebih tinggi. Beberapa makanan dan minuman seperti kopi dan teh, yang memiliki pH rendah, dapat menyebabkan kerusakan pada gigi jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun