Mohon tunggu...
Ayu GigihRizqia
Ayu GigihRizqia Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog - Penyiar Radio - Dosen Psikologi Universitas Proklamasi 45

Saya seorang psikolog dengan pengalaman sebagai HRD di perusahaan media. Saat ini masih aktif sebagai penyiar radio 100.2 FM JogjaFamily dan mengajar di Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Pelamar Overqualified, Apakah Sebaiknya Ditolak?

6 Agustus 2023   20:48 Diperbarui: 11 Agustus 2023   18:21 964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi melamar pekerjaan.(FREEPIK/IJEAB) 

Menurut pengalaman saya pribadi, saya biasanya memberi kesempatan kepada calon pelamar yang overqualified tersebut untuk mengikuti seleksi. Apalagi tempat saya bekerja waktu itu berada di D.I. Yogyakarta, di mana Upah Minimum Provinsi (UMP) di sini tergolong rendah bila dibandingkan dengan provinsi lainnya di Indonesia. 

Saya biasanya tertarik untuk mengetahui apa motivasi mereka untuk melamar kerja di perusahaan tempat saya bekerja. Untuk pelamar yang sudah memiliki pengalaman di luar Yogyakarta, biasanya salah satu motivasi mereka ingin bekerja di Yogyakarta karena ingin lebih dekat dengan keluarga mereka. 

Meskipun biasanya mereka sudah paham bahwa gaji yang akan diterima pasti lebih kecil dibandingkan dengan perusahaannya dulu, namun tetap saja kita perlu menanyakan beberapa hal ini:

  1. Apa saja tugas dan tanggung jawab yang pernah ia kerjakan di pekerjaan sebelumnya?
  2. Apakah ada bayangan perkiraan tugas dan tanggung jawab seperti apa yang akan ia kerjakan di posisi yang ia lamar saat ini? Jika ada, kira-kira apa saja tugas dan tanggung jawab tersebut?
  3. Dengan pengalaman kerja yang ia miliki, kira-kira kontribusi apa yang bisa ia berikan pada pekerjaannya nanti?
  4. Pengembangan diri seperti apa yang ia harapkan jika nanti diterima di perusahaan ini?
  5. Berapa ekspektasi gaji yang akan didapatkan?

Selain menanyakan hal-hal di atas, kita sebagai HRD/rekruiter juga perlu menyampaikan beberapa hal pada saat seleksi wawancara agar kandidat memiliki ekspektasi yang sesuai dengan apa yang nantinya bisa perusahaan berikan apabila kandidat yang overqualified ini yang akan diterima. Hal-hal yang perlu kita sampaikan tersebut adalah:

  1. Gambaran tugas dan tanggung jawab yang nantinya akan dikerjakan olehnya.
  2. Perkiraan gaji yang akan didapat.
  3. Gambaran budaya perusahaan.
  4. Kesempatan pengembangan diri yang mungkin bisa didapatkan.

Tahap terakhir, sebelum kita sebagai HRD/rekruiter memberi rekomendasi kepada user, pastikan user merupakan seorang pemimpin yang menerapkan gaya kepemimpinan transformasional. 

Dengan gaya kepemimpinan tersebut, kandidat yang overqualified ini akan merasa diberi kesempatan untuk menyampaikan dan menerapkan ide-idenya, diberi umpan balik atas kinerjanya, dan tentunya mendapatkan mentor yang dihormati karena dapat memberikan inspirasi serta memiliki tujuan yang jelas mengenai tim mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun