Mohon tunggu...
AYU DITA WULANDARI
AYU DITA WULANDARI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Topik 5 Aksi Nyata Perspektif Sosiokultural

27 Maret 2024   08:37 Diperbarui: 27 Maret 2024   08:43 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mulai Dari Diri: Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?

Sebelum memulai pembelajaran, saya awalnya berpikir bahwa topik ini akan memperluas konsep teori Vygotsky dan mendalami tentang konsep scaffolding dalam ZPD. Pengetahuan yang saya peroleh dari topik ini akan saya terapkan dalam menjalankan peran saya sebagai guru profesional yang bertanggung jawab dalam proses pembelajaran di sekolah.

Eksplorasi Konsep: Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini? 

Topik ini menjelaskan tentang Zona Perkembangan Proksimal (ZPD) yang menekankan pentingnya pemahaman tentang hubungan manusia dalam konteks sosial, budaya, dan sejarahnya. Pengaruh ZPD memiliki peranan yang sangat penting dalam proses dan hasil belajar peserta didik. Oleh karena itu, penting untuk memahami peserta didik dengan baik, termasuk latar belakang, karakter, kebutuhan, perkembangan, dan status sosial mereka. Hal ini bertujuan untuk menciptakan pembelajaran yang berfokus pada peserta didik sehingga dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran.

Ruang Kolaborasi: Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi?

Di dalam ruang kolaborasi dengan rekan-rekan, kami mendiskusikan pandangan mengenai strategi, metode, dan teknik yang sesuai untuk menerapkan Zona Perkembangan Proksimal (ZPD). Kami menekankan pentingnya penggunaan scaffolding oleh guru dengan tujuan untuk meningkatkan kemandirian siswa dalam proses belajar. Diskusi kami juga melibatkan pembahasan tentang kesiapan saya sebagai seorang guru untuk memahami perspektif sosiokultural dalam konteks pembelajaran. Kami sepakat bahwa seorang guru perlu memiliki kesiapan untuk merancang pengalaman pembelajaran yang beragam, serta memiliki keterbukaan untuk terus belajar dan berkembang.

Demonstrasi Kontekstual: Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?

Pada demonstrasi kontekstual, saya dan anggota kelompok saya mengamati presentasi yang dibawakan oleh kelompok lain. Salah satu hal penting yang saya tangkap dari materi yang disampaikan oleh teman saya adalah urgensi pemahaman aspek sosiokultural dalam proses pembelajaran siswa. Selain itu, saya juga menghargai pentingnya memberikan perhatian kepada rekan yang sedang berbicara. Dari presentasi tersebut, saya juga memperoleh beragam pandangan dari teman-teman seputar Zona Perkembangan Proksimal (ZPD), yang membuka wawasan baru bagi saya dalam menerapkan konsep tersebut. Selain itu, saya menyadari pentingnya bagi saya sendiri untuk menjadi seorang guru yang memperhatikan penerapan scaffolding pada ZPD peserta didik, guna memastikan kelancaran proses pembelajaran.

Elaborasi Pemahaman: 

Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini?

Pemahaman saya tentang topik ini adalah bahwa penggunaan scaffolding dan Zona Perkembangan Proksimal (ZPD) menuntut guru untuk menyesuaikan rancangan pembelajaran dengan kebutuhan individual peserta didik. Hal ini untuk memastikan bahwa setiap peserta didik mendapatkan bimbingan yang cocok dengan tingkat kesiapan dan kemampuan awalnya. Pendekatan ini mendorong pembelajaran aktif yang memungkinkan peserta didik untuk secara bertahap mengembangkan keterampilan dan pemahaman, serta membangun rasa percaya diri dan kemandirian dalam proses pembelajaran.

Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai?

Sebelumnya, pemahaman saya tentang Zona Perkembangan Proksimal (ZPD) adalah bahwa ini mengacu pada perkembangan kognitif peserta didik. ZPD mencakup rentang di antara apa yang dapat dicapai peserta didik secara mandiri dan apa yang dapat mereka capai dengan bimbingan atau dukungan tambahan. Setelah itu, peserta didik masih memerlukan bantuan lebih lanjut dari individu yang lebih mampu, seperti guru atau rekan sejawat. Bantuan ini dikenal dengan pendekatan scaffolding.

Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut? 

Saya tertarik untuk mendalami lebih lanjut tentang cara memberikan bantuan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mencapai kebutuhan mereka. Saya juga ingin memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang cara-cara sederhana bagi pendidik untuk mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan peserta didik.

Koneksi Antar Materi: Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain?

  • Pada mata kuliah pemahaman dan pembelajaran peserta didik, penerapan scaffolding pada Zona Perkembangan Proksimal (ZPD) menjadi efektif ketika strategi, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran disesuaikan dengan perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik. Hal ini memungkinkan guru untuk mendukung minat, potensi, dan gaya belajar (audio, visual, dan kinestetik) yang dimiliki oleh peserta didik selama proses pembelajaran. Selain itu, guru atau pendidik dapat menyediakan berbagai strategi, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna.
  • Pada mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I, penerapan scaffolding pada Zona Perkembangan Proksimal (ZPD) membimbing anak-anak dalam membangun pola pikir dari tingkat yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi. Hal ini dapat mendorong guru untuk menggunakan strategi, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran yang mendukung peserta didik untuk mencapai pemahaman sebagai tujuan pembelajaran dalam pendekatan UbD (Understanding by Design).
  • Pada mata kuliah Filosofi Pendidikan, keterkaitannya ada pada topik 2, yang mana KHD mengatakan bahwa pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik. Sacaffolding dapat meningkatkan pemahaman sesuai dengan ZPD yang ada pada peserta didik, dengan memberikan bantuan peserta didik yang diharapkan dapat mengerjakan tugas yang serupa sendiri tanpa bantuan.

Aksi Nyata

Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru?

Pembelajaran ini sangat meningkatkan kesiapan saya sebagai seorang guru dengan memperluas pemahaman saya terhadap kebutuhan peserta didik dan cara memberikan dukungan yang efektif agar dapat belajar dengan menyenangkan dan mencapai tujuan pembelajaran.

Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya?

Skor kesiapan saya sebagai seorang guru adalah 7 dari skala yang tersedia. Saya menyadari bahwa masih ada ruang untuk meningkatkan pemahaman saya terhadap kebutuhan peserta didik. Saya juga perlu melanjutkan pembelajaran untuk memahami bagaimana memberikan dukungan yang efektif kepada siswa agar proses belajar mereka menjadi menyenangkan dan mereka dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan sukses.

Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal?

Persiapan yang saya lakukan terfokus pada perencanaan yang teliti mengenai materi pembelajaran serta strategi penyampaian yang efektif. Sebagai seorang guru, saya harus mempertimbangkan dengan cermat pemilihan atau perancangan materi yang cocok dengan kebutuhan dan tingkat kesulitan yang sesuai dengan Zona Proximal Pembelajaran (ZPD) peserta didik. Dengan menganalisis dengan seksama ZPD peserta didik, saya dapat merancang pendekatan pembelajaran yang tepat sesuai dengan tingkat perkembangan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun