Mohon tunggu...
Ayu Chinintya Lestari
Ayu Chinintya Lestari Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswi

مَنْ جَدّ وَ جَدًّ (siapa yg bersungguh-sungguh pasti akan menang (berhasil).)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Model-model Pondok Pesantren (Tipologi Pondok Pesantren)

4 Juni 2020   19:34 Diperbarui: 4 Juni 2020   20:47 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamualaikum kompasianers, sebelumnya saya ucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 H , mohon maaf lahir dan batin. Baik, minggu ini kita akan membahas tentang model-model pondok pesantren atau tipologi pondok pesantren. Langsung saja kita ulas satu per satu.


A.  Pondok Pesantren Tradisional atau Pesantren Salafiyah

Pesantren tradisional  atau yang biasa disebut pesantren salafiyah adalah pesantren yang tetap mempertahankan pembelajaran tentang kitab-kitab klasik tanpa  memberikan pengetahuan umum pada santri-santrinya. 

Pengajaran dan infrastruktur pesantren ini berbeda dengan pesantren modern karena pesantren salafiyah masih tradisional, hal inilah yang menjadi ciri khas dari pesantren salafiyah.  Selain itu, karena kyai berperan aktif atau terjun langsung dalam menangani para santri-santrinya, menimbulkan kedekatan hubungan antara kyai dengan santri-santrinya. Salaf sendiri berasal dari  kata bahasa Arab  yaitu sallaf yang artinya tetap (yang sudah tetap) atau dulu. 

Sedangkan berdasarkan istilah, salaf merupakan pesantren di Indonesia yang identik dengan pesantren tradisional yang menggunakan sistem pembelajaran kuno, yaitu seperti bendongan, wetonan, dan sorogan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pesantren salafiyah adalah pesantren tradisional yang murni mengajarkan ilmu-ilmu agama Islam dengan menggunakan sistem tradisional serta sistem klasikal atau madrasah diniyah (jenjang kelas yang umum). Adapun kegiatan-kegiatan pesantren salafiyah yang menggunakan sistem tradisional maupun sistem klasikal diantaranya seperti berikut, yaitu :
1. Mengaji kitab kuning
2. Melakukan shalat berjamaah
3. Mauludan (Maulid Nabi)
4. Pasaran di bulan suci Ramadhan
5. Melakukan kerja bakti di lingkungan pondok

Sedangkan dalam proses pembelajaran, pesantren salafiyah memiliki 2 macam sistem pembelajaran, yaitu sistem wetonan dan sistem sorogan.
a) Sistem Wetonan
Sistem wetonan atau yang biasa disebut sistem uttaran adalah sistem mengajar dimana kyai membacakan suatu kitab di waktu tertentu sedangkan santri mendengarkan dan menyimak yang dibacakan oleh kyai.

b) Sistem Sorogan
Sistem sorogan adalah sistem mengajar yaitu santri yang pandai mensorog-kan sebuah kitab kepada kyai lalu santri tersebut membacakan kitab yang dibawa dan jika terdapat kesalahan, kyai langsung membetulkan bacaannya.

B. Pondok Pesantren Modern atau Pesantren Khalafiyah

Pesantren khalafiyah berawal dari pesantren tradisional atau pesantren salafiyah yang berkembang mengikuti arus zaman, hal ini dikarenakan perkembangan industri dan teknologi yang menuntut pengetahuan yang lebih. Tujuan didirikannya pesantren modern atau pesantren khalafiyah ini adalah agar dapat membantu para santri dalam meningkatkan pengetahuan, potensi, kemampuan, serta keterampilan intelektual yang berlandaskan Islam. 

Oleh sebab itu, di pesantren modern atau pesantren khalafiyah ini tidak hanya mengajarkan ilmu-ilmu agama Islam seperti di pesantren tradisional atau pesantren salafiyah, melainkan juga mengajarkan ilmu pengetahuan umum. Hal inilah yang membedakan antara pesantren salafiyah dengan pesantren khalafiyah. 

Selain itu dalam kesehariannya, para santri di pesantren khalafiyah diwajibkan menggunakan bahasa Arab ataupun bahasa Inggris serta santri-santrinya tidak diwajibkan menggunakan sarung dengan tujuan agar para santrinya dapat beraktifitas dengan bebas. Kurikulum yang digunakan pada pesantren khalafiyah dibuat dan ditetapkan langsung oleh kyai dengan memperhatikan serta mempertimbangkan kondisi dan perkembangan yang ada.

Adapun persamaan antara pesantren khalafiyah dengan pesantren salafiyah yaitu terletak pada cita-cita dan asa kedua pesantren. Cita-cita kedua pesantren tersebut yakni menjadikan Islam terus berkembang dan berjaya seperti pada zaman Rasulullah SAW. Sedangkan asa daei kedua pesantren tersebut adalah terus berusaha dan semangat dalam menegakkan agama Allah.

C. Kategorisasi Pondok Pesantren

Ada beberapa pendapat terkait kategorisasi pondok pesantren. Adapun Zamakhsyari Dhofir mengkategorikan pondok pesantren menjadi 2 macam, yaitu pesantren salafi dan pesantren khalafi. Dimana pesantren salafi menggunakan sistem pengajaran berupa kitab-kitab sedangkan pesantren khalafi menggunakan sistem pengajaran kitab-kitab klasik dan pengetahuan umum.

Pondok pesantren jika dilihat dari sistem pengajarannya, dikategorikan menjadi 3 macam, yaitu:
1. Memiliki santri-santri yang menuntut ilmu dan tinggal bersana kyai. Kurikulum yang digunakan dibuat dan ditetapkan oleh kyai, dan pengajaran yang diterapkan yaitu secara individu
2. Memiliki madrasah dan kurikulum tertentu dimana santri tinggal di pondok (asrama) untuk mempelajari beberapa cabang ilmu agama Islam dan ilmu pengetahuan umum. 

Hanya berupa pondok (asrama) sehingga para santri belajar di madrasah atau perguruan tinggi di luar pondok (asrama) dan kyai sebagai pengawas maupun pembina mental para santri.

Sedangkan menurut Qomar, dengan memeperhatikan benerpa aspek, pondok pesantren dikategorikan menjadi 2, yaitu pesantren tradisional dan pesantren modern. Aspek-aspek tersebut diantaranya, yakni:
a) Kepemimpinan pada pondok pesantren
b) Kurikulum pondok pesantren
c) Metode pendidikan yang diterapkan
d) Fasilitas yang terdapat pada pondok pesantren
e) Institusi pondok pesantren

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun