Lazarus adalah saudara laki-laki Maria dan Martha. Mereka adalah sahabat-sahabat Yesus. Karena itulah saudari-saudari Lazarus mengirim pesan kepada Yesus bahwa Lazarus sakit. Namun Yesus dengan sengaja tinggal 2 hari di tempat Ia berada saat itu. Setelah 2 hari Yesus baru memutuskan untuk ke tempat Lazarus Ketika Ia sampai, Lazarus sudah mati dan dibaringkan dalam sebuah kubur.
 Ketika Marta mendengar Yesus datang, ia pergi menemui-Nya dan berkata: "Tuhan sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. Tetapi sekarang pun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya.
 Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata: Di manakah dia kamu baringkan? Yesus menyuruh orang mengangkat batu makam lalu dengan suara keras Ia berseru: Lazarus, marilah ke luar. Maka ia keluar dari kubur itu dengan kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan.
Yesus membangkitkan Lazarus dengan maksud mempermuliakan Allah melalui peristiwa kebangkitan Lazarus dari antara orang mati. Banyak orang Yahudi yang menyaksikan peristiwa itu menjadi percaya kepada Yesus.
 Yesus menyatakan, "Aku adalah kebangkitan dan hidup; siapa pun yang memiliki iman pada-Ku, akan hidup meskipun sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan beriman pada-Ku, tidak akan mati selamanya."
Tiga contoh peristiwa di atas merupakan pengajaran yang ingin disampaikan oleh Yesus, mengenai keinginannya agar semua yang percaya pada-Nya akan bangkit. Meskipun ketiga orang tersebut pada akhirnya akan mengalami kematian, Yesus bermaksud untuk menyampaikan pesan tentang kebangkitan yang bersifat kekal setelah kematian. Semua yang percaya pada-Nya akan dibangkitkan untuk hidup bersama-Nya dalam Kerajaan Surga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H