Bunyan berhasil memperkaya keindahan berbahasa Inggris dengan memperkenalkan ungkapan yang baru pada masa itu seperti Vanity Fair, Giant Despair, Valley of humiliation serta kutipan-kutipan menawan antara lain What God says is best, is best, though all the men in the world are against it.", Dark clouds bring waters, when the bright bring none." "The man that takes up religion for the world will throw away religion for the world." John Bunyan berjasa membawa literasi Inggris mencapai puncak kejayaannya.
Kepiawaian John dalam menambal panci-panci bolong seperti sangat berguna dalam tulisannya menambal bolong-bolong kebingungan orang awam memahami bahasa King James Bible masa itu.
Orang Inggris percaya dalam setiap rumah-rumah warganya ada dua buku wajib yang pertama adalah Alkitab dan yang satu lagi buku karya Joihn Bunyan "The Pilgrim Progress".
Karya John Bunyan, terutama The Pilgrim's Progress, telah meraih penggemar luas melalui pertunjukan panggung, adaptasi film, acara TV, dan siaran radio. Ralph Vaughan Williams menciptakan opera berdasarkan The Pilgrim's Progress, disebutnya sebagai 'Moralitas', yang perdana di Royal Opera House pada tahun 1951 dalam Festival of Britain, dan kembali dihidupkan pada tahun 2012 oleh English National Opera. Opera ini memberikan dimensi baru pada narasi epik Bunyan, mengeksplorasi perjalanan rohaniah karakter-karakternya. Kesuksesan berbagai adaptasi ini membuktikan daya tarik dan relevansi cerita abadi Bunyan dalam berbagai bentuk seni pertunjukan.
Tidak heran karyanya telah diterjemahkan ke tidak kurang dari 200 bahasa. Bahkan The Guardian pada tahun 2013 mencatatkan karya monumen ini sebagai nomor 1 dari 100 novel fiksi berbahasa Inggris terbaik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H