Mohon tunggu...
Ayub Simanjuntak
Ayub Simanjuntak Mohon Tunggu... Lainnya - The Truth Will Set You Free

Capturing Moments With Words

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Samson dan Delila dalam Budaya Kita

18 Februari 2021   11:44 Diperbarui: 18 Februari 2021   12:24 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka tidak terpisahkan; jelas tertulis dalam Sefer Shoftim atau buku Hakim-hakim dalam kitab umat Yahudi juga Alkitab Perjanjian Lama. Samson adalah tokoh revolusi Israel paling terkenal dari belasan hakim-hakim yang tercatat, karena kelahiran dan karakternya yang kontroversial. Ia disebut Hakim atau "Shofet" artinya pemimpin yang menegakan hukum dan keadilan.

Negara Israel menjadi negara dengan sistem kerajaan bermula ketika Nabi Samuel mengumumkan pengunduran dirinya sebagai hakim dan pemimpin Israel. Bangsa itu kemudian memaksa untuk memiliki seorang raja sama seperti bangsa-bangsa tetangga mereka.

Nabi Samuel berdoa kepada Tuhan dan memperoleh jawaban bahwa mereka tidak lama lagi akan memiliki raja. Singkat cerita terpilihlah Saul sebagai raja pertama Israel dan menandai era baru pemerintahan negara tersebut.

Penjajahan Orang Filistin sudah berlangsung puluhan tahun. Mereka ditindas, melarat dan ketakutan. Kelahiran anak ini  menarik karena berita itu disampaikan  Malaikat  yang berjanji  kelak Manoah sang ayah akan memiliki anak meskipun istrinya mandul suatu hal yang dianggap memalukan pada zaman itu.

Malaikat berpesan anak mereka akan menjadi pahlawan pembebas penjajahan Filistin. Sambil mengingatkan orangtua  jangan sekalipun anak itu minum anggur atau makan sesuatu yang haram. Nazir istilah mereka.

Beranjak dewasa Samson menjadi pribadi yang liar, keras kepala dan penuh nafsu seperti keledai liar. Apa yang dia mau harus dia dapat termasuk urusan perempuan. Hal ini memusingkan orangtuanya.

Delila sering di salah tafsir sebagai karakter yang liar, pelacur dan licik. Film-film Hollywood dan lukisan abad pertengahan macam "Samson and Delilah" yang dilukis oleh  Peter Paul Rubens tahun 1600 an terpajang di museum nasional London  menggambarkannya sedemikian vulgar. mengapa?

Delilah dari segi nama dekat unsur kata Ibraninya dengan "Layla" artinya malam sedangkan Samson sendiri berasal dari akar kata Ibrani "Shemesh" artinya matahari. Seperti hendak menyiratkan sebuah takrif  kedigdayaan matahari yang bergelora tunduk pada gemulai dan ketenangan malam.

Tapi yang menarik Kitab Hakim-hakim sesungguhnya tidak menulis soal bangsa, status sosial atau pekerjaan perempuan ini. Anggapan Delilah pelacur sangat mungkin karena ia sempat berhubungan dengan seorang pelacur.

Kelima raja kota Filistin menjanjikan uang yang besar kepada Delilah untuk mencari tahu bagaimana cara mengikat dan menundukan pahlawan Israel itu. Setelah berkali-kali dirayu, toh akhirnya lelaki itu memberi tahu juga rahasia kelemahannya; sesuatu yang tidak boleh bocor apalagi ke tangan musuh.

Hal ini menyiratkan  paling tidak dua hal :

  • Sangat masuk akal kalau justru Delilah adalah orang Israel karena tindakan suap adalah tindakan pengkhianatan kepada nasionalitas diri.
  • Kalau Delilah adalah seorang Filistin maka hal itu menunjukan patriotisme dirinya terhadap tanah air. Samson adalah musuh bangsanya. Tindakan ini adalah kewajaran bagi dua bangsa yang berseteru.

Istilah Shivim Panim Ia ' Torah artinya bacaan Taurat memiliki 70 wajah memaksa  kita mesti memakai beberapa kaca mata. Seorang pesakitan pada pihak lawan adalah pahlawan disisi sini.

Delilah boleh jadi telah menjadi  korban tafsir yang kejam dari banyak orang. image perempuan ini barangkali terlanjur  rusak dalam benak banyak orang.

Kisah ini telah bermetamorfosis menjadi cerita  sepanjang zaman kapanpun di manapun. Mahar politik contohnya atau entah sudah puluhan atau ratusan kalinya pejabat negeri ini jatuh karena keteledorannya bermain api asmara yang seharusnya dia bendung, hubungan beracun yang seharusnya tidak perlu terjalin,kesombongan akan kekuasaan politik dan tentu banyak lagi.

Lagu Ismail Marzuki melukiskan dengan sangat tepat.


Diciptakan alam pria dan wanita
Dua makhluk dalam asuhan dewata
Ditakdirkan bahwa pria berkuasa
Adapun wanita lemah lembut manja
Wanita dijajah pria sejak dulu
Dijadikan perhiasan sangkar madu
Namun ada kala pria tak berdaya
Tekuk lutut di sudut kerling wanita

(Lagu Sabda Alam, Ismail Marzuki 1956)

Tepat sekali penyair Ismail Marzuki menyatakan pria itu tak berdaya dan bertekuk lutut dipangkuan dan rengekan perempuan.

Anggapan kalau sumber kekuatan Samson pada rambutnya tidak sepenuhnya benar, bukan rambut tetapi janji Tuhan dan komitmen sesungguhnya sumber kekuatannya. Samson sudah ringkih sebetulnya ketika ia tidak khusyuk mempertahankan janji hidupnya. rambut adalah "tanda" lahiriah sebuah perjanjian.

Paska ditangkap, mengagetkan sekali, hukuman yang pertama kali dilakukan kepadanya bukan memenjarakannya, bukan memengagalnya, bukan merantainya, bukan! Lalu apa? Mencungkil kedua matanya. Kenapa?

The eyes only see what the mind is prepared to comprehend kutipan dari Henri Bergson mungkin tepat menggambarkan ini.  "Karena mata adalah jendela jiwa. Mata Samson adalah jendela di mana nafsu dan kesombongan masuk. Ia merasa perkasa karena pengalamannya selalu berhasil, kekuatan super, egonya membumbung tinggi. Ia sepertinya tidak terkalahkan.

Samson seperti juga kita sering terbawa kepada superego maskulinitas  merasa tidak terkalahkan.. Sedikit api sudah membakar seluruh rumah kita. Dengan kekuatan hebat justru ada tanggung jawab yang lebih dari orang biasa. 

Kekuatan harusnya berjalan beriringan dengan pengorbanan, tanggung jawab dan kedewasaan.

 Jangan lagi kita melempari batu-batu tuduhan kepada  Delila sementara sulutan api telah meracuni jiwa kita sebelumnya. 

Mereka berdua mungkin seperti dua mata koin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun