Mohon tunggu...
Ayu Martaning Yogi A
Ayu Martaning Yogi A Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary girl

Menyukai Dunia Literasi, Tertarik pada Topik Ekonomi, Sosial, Budaya, serta Pengembangan Diri

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

[Puisi] Percikan Air

10 Mei 2021   22:39 Diperbarui: 10 Mei 2021   22:43 1064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: bincangsyariah.com dan editing pribadi

Mentari belum juga kembali dari peraduan

Kokok ayam telah lantang bersahutan

Kumandang adzan menggelayut dalam lantunan

Semesta seolah memberi isyarat

Waktu subuh telah mendekat

Meski langit masih begitu pekat

Ku paksa langkah menuju tempat itu

Ya, tempat percikan air itu

Percikan air untuk bersuci

Menjadi seri di setiap hari

Menuntun langkah pada sang Maha Suci

Percikan air itu membasahi

Kedua telapak tangan juga sela jemari

Rongga yang selalu lantang bersuara turut teraliri

Terucap doa di balik lirih suara

Sembari percikan itu membasuh muka

Lalu kedua hasta hingga telinga

kaki dan kedua mata kaki juga pada akhirnya

Tak hanya sekali ku mendekat pada percikan air itu

Setiap suara lantang berkumandang

Setiap ku dengar ajakan menuju kemenangan

Sebelum mentari menjelang hingga ia kembali pulang

Langkah menuju percikan itu akan terus berulang

Percikan air itu teman berwudhu

Tak luput sebelum terhampar sajadahku

Melalui percikan itu

Semoga Tuhan turut sucikan aku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun