Sepertinya benar kata Dilan "rindu itu berat." Pulang ke kampung halaman di kala lebaran biasanya menjadi obat. Tapi kali ini semesta belum bersepakat, kami harus tetap berada di tempat. Kami tahu ini berat, tapi kami selalu ingin agar semua tetap sehat.
Sinyal selular disana sudah merata bukan? Sekiranya sinyal sudah aman, jangan lupa kirimkan kami walau hanya satu atau dua foto nuansa lebaran disana. Paling tidak, foto itu bisa menjadi pelipur rindu yang begitu menggebu.
Bila ada kesempatan, boleh lah sejenak kita bertatap meski hanya melalui panggilan video. Kita bisa melakukannya sembari makan ketupat bersama, meski berada di tempat berbeda-beda. Ijinkan kami untuk tetap merasakan hangatnya nuansa hari raya bersama kalian disana.
Tuhan memang Maha Baik. Meski kita sedang diuji dengan pandemi, tetapi kita juga dianugerahi dengan merasakan canggihnya teknologi. Meskipun belum dapat saling menghampiri, bukan berarti kita tak bisa bersilaturahmi. Sekadar berkirim pesan atau paket lebaran kini dapat dengan mudah kita lakukan. Betatap meski hanya melalui layar kaca, bisa kita lakukan kapan saja. Sudah sepantasnya kita tetap bersyukur apapun keadaannya.
Meski saat ini tangan belum dapat untuk berjabat. Belum juga bisa menggapai untuk berpeluk erat. Tapi percayalah, doa kami untuk sanak kerabat akan selalu dekat. Harapan kami untuk dapat berjumpa di kampung halaman tercinta juga masih tetap melekat.
Cukup sekian dulu rindu yang tersurat dari kami. Semoga kalian disana selalu sehat dan dalam lindungan-Nya. Semoga, kita juga bisa segera berjumpa.
Salam rindu dan peluk dari kami,
Anak rantau yang merindukan kampung halaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H