"Mau bagaimana lagi, jalan kita terpaut jauh, terlampau panjang sampai tak mungkin terlewati," jawabnya.
Ya, benar. Jika memaksa melewati jalanan penuh lika-liku itu, butuh perjuangan yang panjang. Itupun sudah ditentukan hasil akhirnya. Merupakan sebuah kesia-siaan ketika kita harus berusaha sementara hasil akhirnya sudah ditentukan sejak awal. Kami terlanjur nyaman antara satu dengan lainnya untuk dipisahan oleh keadaan. Sampai-sampai kami tak sadar bahwa kami ini se-aamiin tapi tak se-iman.
Memang benar apa kata bijak, tidak semua yang Tuhan kirimkan untuk kita adalah hal baik. Siapa tahu Dia memang mengirimkannya untuk melihat seberapa dalam cintamu pada-Nya. Karena terbukti sudah bahwa Istiqlal dan Katedral walaupun dibangun bersebelahan, mereka untuk dipersatukan. Tidak berbeda dengan kami yang sama seperti dua garis lurus, sampai sejauh apapun akan tetap sejajar tanpa menemukan titik temunya.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H