Di zaman sekarang, sebagian besar masyarakat mempunyai gaya hidup praktis di era modern ini, salah satunya masyarakat lebih senang mengkonsumsi makanan cepat saji. Â Salah satu makanan cepat saji yang sering kali atau bahkan sangat disenangi oleh masyarakat adalah mie instan. Mie instan merupakan salah satu makanan cepat saji yang populer di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Kelezatan, harga terjangkau, dan kemudahan penyajian membuat mie instan menjadi pilihan favorit banyak orang.
Masyarakat terutama kalangan remaja mungkin sudah sangat familiar dan mengenal produk mie instan, karena mie instan adalah makanan praktis untuk dikonsumsi dan dapat memenuhi kebutuhan energi  dalam waktu singkat. Produksi mie semakin meningkat bersamaan dengan meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia. Di Indonesia, impor gandum terus meningkat karena mie merupakan makanan pengganti terbesar kedua setelah beras dan negara ini sangat bergantung pada tepung terigu. Umumnya, produk mie digunakan karena kaya akan nutrisi seperti karbohidrat, dimana memiliki rasa mie yang enak, menarik, dan harga yang relatif murah membuat produksi produk mie dapat dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat (Bawias et al., 2019).
Namun, tahukah kalian?Â
Bahwa konsumsi mie instan yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap kesehatan, sehingga kita perlu mewaspadai dan memperhatikan tiap kandungan pada pangan yang kita konsumsi. Oleh karena itu, adanya artikel ini akan mengulas dampak-dampak konsumsi mie instan secara berlebihan secara mendetail dan memberikan solusi untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan.
Mengapa kita perlu mengenali dampak ketika mengkonsumsi mie instan yang berlebihan???
Mie instan umumnya memiliki kandungan gizi yang rendah dan tinggi akan zat-zat yang kurang sehat. Sesuai dengan pernyataan Ganefati et al. (2022) bahwa setiap 100 gram mie instan mengandung 7,9 gram protein (7,9%), 11,8 gram lemak  (11,8%), dan 50 gram karbohidrat (50%), sehingga membuat proses pencernaan lebih lambat. Sedangkan, menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam "Aurelia Journal" (2022), satu porsi mie instan mengandung sekitar 380 kalori, 14 gram lemak, dan 1.820 miligram sodium. Tingginya kadar sodium ini bisa berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan, karena dapat memicu berbagai masalah kesehatan serius seperti hipertensi dan penyakit jantung. Lalu, Kandungan MSG mie instan yang terkandung dalam natrium jika dikonsumsi secara berlebihan akan sangat berbahaya dan membuat masyarakat terbiasa mengkonsumsi mie instan yang memiliki rasa gurih. Menurut Dietary Reference Intake (DRI) batas aman konsumsi natrium adalah sekitar 1500 mg/hari sampai dengan 2300 mg/hari.
Berbahaya bukan? Apakah ada dampak lainnya jika kita konsumsi mie instan secara berlebihan?Â
Tentu saja, berikut beberapa dampak akibat konsumsi mie instan secara berlebihan.
Risiko Penyakit Jantung dan Hipertensi
Sodium yang tinggi dalam mie instan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Teman-teman, jika kita mengkonsumsi sodium secara berlebih, maka dapat meningkatkan risiko terkena hipertensi dan penyakit jantung, karena sodium memegang peran penting dalam mengatur tekanan darah dan jika tubuh menerima asupan mie instan secara berlebihan dapat memicu tekanan darah tinggi yang berujung pada penyakit jantung.
Obesitas
Mie instan memiliki kalori yang tinggi dengan nilai gizi yang rendah yang dapat menyebabkan penambahan berat badan jika dikonsumsi secara berlebihan. Jika kita sering mengonsumsi mie instan, maka jumlah pangan yang kita konsumsi akan berkorelasi dengan peningkatan indeks massa tubuh (BMI), yang merupakan indikator utama obesitas. Kalori tinggi yang tidak disertai dengan aktivitas fisik  memadai akan disimpan sebagai lemak dalam tubuh, sehingga akan meningkatkan risiko obesitas.
Masalah Pencernaan
Kandungan bahan pengawet dan aditif dalam mie instan dapat mempengaruhi sistem pencernaan, menyebabkan gangguan seperti sembelit atau diare. Dilansir pada beberapa penelitian bahwa  beberapa bahan kimia dalam mie instan dapat mempengaruhi keseimbangan mikrobiota usus yang penting untuk kesehatan pencernaan. Keseimbangan mikrobiota yang terganggu dapat mengakibatkan berbagai masalah pencernaan dan kesehatan usus yang buruk.
Defisiensi Nutrisi
Mie instan umumnya memiliki kandungan rendah serat, protein, vitamin, dan mineral penting lainnya. Jika kita mengandalkan mie instan sebagai sumber utama makanan, maka dapat menyebabkan defisiensi nutrisi yang berdampak negatif pada kesehatan secara keseluruhan. Menurut beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa anak-anak yang sering mengonsumsi mie instan mungkin mengalami gangguan perkembangan akibat kurangnya asupan nutrisi yang diperlukan. Kekurangan nutrisi penting ini dapat berdampak pada sistem kekebalan tubuh yang melemah dan gangguan perkembangan pada anak-anak.
Bahkan penjelasan Dr. Tirta melalui instagramnya juga mengungkapkan "bumbu mie instan patut diperhatikan, apalagi kandungan garamnya. Yang bermasalah adalah kebutuhan natrium harian yang terdapat pada mie instan, dimana jika konsumsi mie instan berlebihan dan kandungan natriumnya dikonsumsi secara terus-menerus maka akan menyebabkan tekanan darah tinggi, karena natrium sifatntya menarik air".
Kurangnya kandungan nutrisi dalam mie instan bisa menimbulkan berbagai penyakit bagi tubuh jika dikonsumsi setiap hari. Jika konsumsi  mie instan setiap hari apalagi  jika kita mengkonsumsi di masa pertumbuhan bahayanya malnutrisi, atau kebutuhan nutrisi harian yang penting tidak tercukupi. Karena mie instan biasanya hanya tinggi karbohidrat, sementara tubuh terutama anak di masa pertumbuhan butuh berbagai nutrisi lain seperti protein, lemak, kemudian mineral-mineral tertentu dari sayur dan buah itu tidak tercukupi.
Lalu, apa solusi yang dapat dilakukan??
Berikut beberapa solusi untuk Mengurangi Dampak Negatif dalam mengkonsumsi mie instan secara berlebihan
Pilih Varian Mie Instan yang Lebih Sehat
Beberapa produsen mie instan mulai menawarkan varian dengan kandungan garam lebih rendah, minyak yang lebih sehat, dan tambahan serat serta protein. Memilih varian ini bisa menjadi langkah pertama untuk mengurangi dampak negatif mie instan.
Tambahkan Bahan Segar ke dalam Mie Instan
Menambahkan sayuran, protein seperti telur, daging tanpa lemak, atau tahu ke dalam mie instan bisa meningkatkan nilai gizi makanan. Ini membantu menyeimbangkan asupan nutrisi dan mengurangi efek negatif dari mie instan itu sendiri.
Batasi Frekuensi Konsumsi
Mie instan sebaiknya tidak dikonsumsi setiap hari. Mengurangi frekuensi konsumsi menjadi sekali atau dua kali seminggu dapat membantu mengurangi risiko kesehatan yang terkait dengan mie instan.
Peningkatan Edukasi dan Kesadaran Gizi
Penting sekali untuk kita meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan risiko kesehatan dari konsumsi mie instan berlebihan. Program edukasi gizi di sekolah dan kampanye kesehatan masyarakat dapat berperan besar dalam hal ini.
Cek Label Nutrisi
Membiasakan membaca label nutrisi pada kemasan mie instan dapat membantu kita memilih produk dengan kandungan gizi yang lebih baik. Kita dapat memperhatikan jumlah kalori, sodium, dan lemak per porsi untuk membuat pilihan yang lebih sehat.
Nah, sekarang tau kan bahaya dari konsumsi mie instan secara berlebihan? Maka dari itu, mulai sekarang apabila kalian ingin mengkonsumsi mie instan dapat melihat solusi-solusi diatas :))
Cegah penyakit dengan menjauhkan diri pada konsumsi makanan yang tidak sehat secara berlebihan!
DAFTAR PUSTAKA
Ganefati, S. P., Windarso, S. E., Narto., Suyanto, A., dan Yamtama. 2022. Pemanfaatan Biji Alpokat (Persea americana Mil) Sebagai Campuran Tepung Bahan Pembuat Mie. Open Journal Systems. Vol. 17(3): 637-648.
Nelas, M. H., Sumartini., Nabila, R., Hutapea, N., Fitriana, E. dan Saputra, N. 2022. Pengaruh Carboxyl Methyl Cellulose Terhadap Kualitas Mie Instan "Indofishme" Sebagai Inovasi Mie Instan Kaya Nutrisi Berbasis Olahan Hasil Laut. Aurelia Journal. Vol. 4(2): 239-250.
Ungkapan Dr. TirtaÂ
https://www.instagram.com/reel/CkGLkRwglrs/?igsh=dXgzY2cyNHRjc2px
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI