Seiring berjalannya waktu, lukisan itu selesai. Alex menunjukkannya pada Clara dengan penuh harap. Clara menatap lukisan itu dengan mata penuh air mata, melihat bayangan dirinya dan suaminya yang dicintainya begitu dalam. Lukisan itu bukan hanya karya seni, tetapi juga simbol kebahagiaan, kehilangan, dan cinta yang abadi.
Setelah lukisan selesai, Alex memutuskan untuk memberikan lukisan itu pada Clara sebagai tanda terima kasih atas semua inspirasi dan kebijaksanaan yang telah dia bagikan. Clara, dengan tangan gemetar, menerima lukisan itu dengan rasa syukur yang mendalam.
Hari-hari berlalu, dan musim berganti. Rumah kayu tua di tepi pantai tetap menjadi saksi bisu dari kisah hidup yang indah. Lukisan itu, menggambarkan kehidupan Clara dan cintanya yang abadi dengan Robert, menggantung di dinding rumah itu sebagai kenang-kenangan yang tak terlupakan.
Suatu pagi, Clara duduk di beranda rumahnya, menatap laut seperti biasa. Namun, kali ini, dia merasa ada kelegaan dalam hatinya. Lukisan itu membawanya pada perjalanan melalui kenangan indah dan memberinya kekuatan untuk melangkah maju, sambil tetap mengenang cinta sejati yang akan selalu memanjang seperti garis horison di tepi pantai kecil itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H