Feminisme yang dibahas di buku ini berkisahkan seorang perempuan bernama Rebecca Wess yang mengalami problematika yang ada dimana pada saat itu ia menjadi feminis yang kesulitan apabila hendak mengekspresukan perasaaan yang berbeda dari sebuah keset atau pelacur.
Adapun Marry Wollstonecraft yang secara tegas dan fasih membuat karya tulis tentang penyelewengan hak-hak wanita dan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh penguasa kepada kaum perempuan. Tulisan beliau pun menjadi sebuah panutan dan acuan bagi perempuan-perempuan lain.
2.Membicarakan Feminisme
Buku ciptaan Nadya Karima Melati terbit pertama kali di Bulan Juli 2019 ini mengupas habis permasalahan wanita Indonesia mulai masa orde baru sampai masa sekarang.Â
Polemik yang masih berkecamuk dalam diri perempuan seperti peristiwa poligami yang merugikan pihak perempuan karena menyimpang pada syariat Islam, peran perempuan yang hanya diperuntukkan pada pekerjaan domestik, kedudukan posisi penting dalam aspek sosial, ekonomi, politik, pendidikan yang tidak merata.
Menariknya buku 'Membicarakan Feminisme' mengupas habis bagaimana tahap-tahap feminisme yang ada di Indonesia dimulai dari awal kesadaran kewarganegaraan, feminisme lanjutan, puncak kebangkitan feminisme dan lain sebagainya.Â
Tidak hanya itu, membaca buku ini seolah-olah kalian diajak langsung untuk berfikir dan menelaah serta memberikan solusi terkait permasalahan perempuan saat ini. Feminisme di Indonesia memang begitu kompleks dan masih bisa kalian rasakan hingga saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H