Opini tersebut tergolong dua macam. Apabila opini tersebut berkenaan dengan masa kini, perasaan yang muncul kalau tidak rasa senang, ya rasa sesal. Sedangkan andaikata opini itu berhubungan dengan masa depan, perasaan yang muncul ya antara rasa iri dan rasa takut.
Well. Rasa marah, jengkel, empet, sepet, dan paranoid merupakan jenis-jenis emosi yang bisa dimasukkan ke dalam emosi negatif. Dengan mendeklarasikan bahwa emosi negatif adalah kumpulan dari opini yang bertugas secara rasio untuk merespon segala sesuatu.Â
Oleh karena itu, para pemeluk paham stoic memberikan solusi cara untuk mengendalikan emosi negatif ialah dengan cara merasionalkan rasa tersebut untuk memikirkan bahwa semua rasa yang kita rasakan sebenarnya hanya sebuah asumsi semata.
Berlatihlah sedikit demi sedikit untuk membuang rasa-rasa buruk tersebut dalam hati sembari berkata dalam hati bahwa memendam emosi seperti ini hanya untuk menunda kebahagiaan semata. Walaupun terkesan sulit, jika diniatkan dalam hati emosi negatif yang ada akan hilang dengan sendirinya.
Menjadi manusia memang penuh dengan rasa yang ditimbulkan. Entah itu menyenangkan atau tidak. Belajar sedari awal akan menuntun kita untuk menjadi manusia yang bijak.Â
Jangan lupa, buku Filosofi Teras ini sangat berguna banget, lho. Apalagi untuk kaum gen Z yang sering terjebak oleh perasaan yang dibuat dari otaknya sendiri. Selamat membaca, ya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI