Faktor eskternal ini berasal dari luar pribadi seseorang, seperti organisasi atau masyarakat.
a. Kurangnya sikap kepemimpinan
Menjadi seorang pemimpin dalam suatu organisasi haruslah memiliki sikap yang pantas untuk ditiru. Jika seorang pemimpin melakukan korupsi, maka ada kemungkinan besar bagi anggota untuk melakukan korupsi juga.
b. Menutupi tindakan korupsi
Dalam organisasi terkadang ada beberapa jajaran pekerja/manajemen yang menutupi tindak korupsi yang dilakukan oleh beberapa oknum. Hal ini menyebabkan berlangsungnya tindakan korupsi secara terus-menerus dengan bermacam bentuk.
c. Kurangnya kesadaran masyarakat
Masyarakat kurang menyadari bahwa dirinya merupakan korban dari korupsi. Masyarakat cenderung berpikir bahwa jika para pemerintah korupsi maka yang dirugikan adalah negara, tetapi justru masyarakat juga terkena dampak rugi dari tindakan korupsi tersebut, misalnya seperti jalan rusak yang tidak kunjung dipebaiki. Sebaliknya, masyarakat juga bisa menjadi pelaku tindak korupsi, misalnya saat kita membohongi orang tua mengenai harga buku yang kita beli, harga asli adalah 3.000 tetapi kita mengatakan kepada orang tua harganya 5.000, itu adalah salah satu tindakan korupsi.
Bagaimana cara memberantas korupsi?
Bukan hanya KPK tetapi masyarakat juga bisa mengambil peran dalam memberantas korupsi, yaitu dengan:
1. Melaporkan tindak pidana korupsi
Jargon KPK dalam memberantas korupsi adalah "lihat, lawan, laporkan."