Baris Lirik: "It wears her out, it wears her out / She lives with a broken man."
Analisis: Frasa ini mencerminkan perjuangan individu dalam mencari identitas dan keaslian dalam kehidupan yang didominasi oleh materialisme. Manusia yang "broken" menggambarkan bagaimana tekanan untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma materialistik dapat merusak jiwa seseorang.
Narasi tentang keputusasaan dan ketidakpuasan
Baris Lirik: "And if I could be who you wanted / If I could be who you wanted all the time."
Analisis: Lirik ini mencerminkan keputusasaan untuk memenuhi harapan orang lain dan masyarakat. Narasi ini menggambarkan ketidakpuasan yang timbul ketika individu mencoba menyesuaikan diri dengan standar-standar yang ditetapkan oleh budaya konsumerisme.
Refleksi pribadi dan kritik sosial
Baris Lirik: "It wears me out, it wears me out."
Analisis: Selain menggambarkan keletihan orang lain, lirik ini juga mencerminkan keletihan pribadi dari sudut pandang penulis. Ini menunjukkan bahwa kritik terhadap konsumerisme tidak hanya merupakan observasi sosial tetapi juga refleksi pengalaman pribadi.
 Lagu ini tidak hanya mencerminkan ketidakpuasan terhadap budaya konsumerisme dan materialistik tetapi juga mengajak pendengarnya  untuk mencari kehidupan yang lebih autentik dan bermakna. Melalui pesan dan  kritik sosial yang kuat, lagu ini tetap relevan dan berdampak dalam diskursus tentang konsumerisme dan materialisme. Lagu ini mengingatkan kita bahwa manusia memiliki pengetahuan dan hati sebagai wujud perasaan yang sifatnya "immaterial" , sesuatu yang melampaui tampilan fisik seorang manusia. Tampilan fisik bukanlah representasi dari kecintaanmu dan kaaslian dari utuhnya seseorang, namun hanyalah "Fake Plastic Love".
Love
Ayu Hendranata