Mohon tunggu...
Ayu Hendranata
Ayu Hendranata Mohon Tunggu... Wiraswasta - Nasionalist and Social Media Influencer

Financial planner & Enterpreneur

Selanjutnya

Tutup

Music

Kritik Konsumerisme dalam Lagu Fake Plastic Trees dari Radiohead

1 Agustus 2024   20:58 Diperbarui: 1 Agustus 2024   21:12 1438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Analisis : Refrain yang diulang beberapa kali dalam lagu ini mencerminkan keletihan yang dialami oleh individu yang terus menerus berusaha untuk memenuhi ekspektasi materialistic. Keletihan ini bisa diartikan sebagai hasil dari tekanan untuk memenuhi standard konsumsi yang tinggi.

Pencarian Makna

Baris Lirik: "She looks like the real thing / She tastes like the real thing / My fake plastic love.".

Analisis : Lirik ini mengindikasikan bagaimana pencarian makna dan keaslian dalam hubungan serta kehidupan. Meskipun tampaknya nyata, cinta plastik palsu menunjukkan bahwa suatu hubungan dan emosi juga dapat di palsukan dalam dunia materialistik

Plastik sebagai symbol kepalsuan

Baris Lirik: "Fake plastic trees / Fake plastic love."

Analisis: Plastik digunakan sebagai simbol utama untuk menggambarkan kepalsuan dan ketidakautentikan. Benda-benda plastik, meskipun praktis, dianggap kurang bernilai dan artifisial dibandingkan dengan benda-benda alami.

Tanaman karet palsu

Baris Lirik: "For her fake Chinese rubber plant / In the fake plastic earth."

Analisis: Tanaman karet Cina palsu dalam tanah plastik menunjukkan bagaimana bahkan elemen-elemen alam yang harusnya hidup dan organik telah digantikan oleh benda-benda buatan yang tidak memiliki nilai intrinsik.

Pencarian Identitas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun